Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

2020, Nilai Ekspor Pertanian Melalui Karantina Belawan Naik Jadi Rp23,61 Triliun

Kecombrong, salah satu komoditas ekspor produk pertanian yang diekspor. suaratani.com - ist

SuaraTani.com – Belawan|  Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Belawan mencatat adanya peningkatan tidak hanya nilai ekspor namun juga jumlah pelaku usaha agribisnis atau eksportir baru, ragam komoditas, negara tujuan  dan frekuensi ekspor juga meningkat.

"Ke-4  hal tersebut adalah merupakan indikator keberhasilan gerakan tiga kali lipat ekspor atau Gratieks pertanian di Belawan," ucap Kepala Karantina Pertanian Belawan, Hasrul saat memberikan keterangan tertulisnya, Senin (25/1/2021).

Menurut Hasrul, selaku koordinator program upaya peningkatan ekspor pertanian di wilayah kerjanya, capaian ini menghantarkan Karantina Pertanian Belawan mendapat penghargaan sebagai Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian Terbaik ke-3 dalam mendorong Gratieks di tahun 2020.

Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat pelaksanaan Rapat Kerja Nasional Badan Karantina Pertanian (Barantan) pada  awal Januari 2021.

Hasrul mengatakan, berdasarkan  data pada sistem perkarantinaan, IQ-FAST di wilayah kerja Belawan, tercatat  peningkatan nilai ekspor sebesar  12,14% dimana Rp21,05 triliun di tahun 2019 menjadi Rp23,61 triliun di tahun 2020.

“Sementara penambahan jumlah eksportir sebanyak 77 perusahaan, frekuensi pengiriman meningkat dari 11.529  menjadi 11.922 kali. 10 ragam komoditas ekspor meningkat dari 142 jenis menjadi 152 jenis komoditas di tahun 2020. Ragamnya bahkan tidak disangka, seperti kecombrang, sirih, daun cincaupun kini laris dipasar ekspor,” paparnya.

Upaya Berkesinambungan

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil mengapresiasi kinerja ekspor Provinsi Sumatera Utara (Sumut), khususnya yang melalui pintu ekspor Pelabuhan Belawan yang tentunya berkontribusi terhadap kinerja ekspor pertanian secara nasional.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pertanian pada tahun 2020 mencapai Rp399,53 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 12,63%  (YoY) dibandingkan capaian tahun 2019 yang hanya Rp349,07 triliun. 

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menargetkan peningkatan ekspor Indonesia selama 4 tahun ke depan melalui program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks). 

Program tersebut diharapkan mampu mengoptimalkan potensi pertanian Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri serta memenuhi pasar internasional.

"Tahun 2020 banyak memberikan pembelajaran karena pandemi, sebagai awal yang cukup baik dimana ekspor pertanian tumbuh signifikan. Tentu dengan terus bersinergi upaya peningkatan ekspor ini akan di dorong di tahun tahun berikutnya," tutup Jamil.* (junita sianturi)