SuaraTani.com - Jakarta| Sejumlah kejadian bencana tercatat hingga Kamis (5/6/2025) malam dan fenomena hidrometeorologi basah dan kering mendominasi peristiwa di wilayah Indonesia.
Berikut ini perkembangan terkini penanganan bencana yang dirilis pada Jumat (6/6/2025). Di mana banjir yang terjadi di Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, telah surut pada Kamis (5/6/2025).
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga melaporkan jembatan penghubung yang terdampak banjir tidak dapat dilalui. Infrastruktur ini dibutuhkan warga sebagai penghubung antar dusun," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D dalam siaran pers yang dikutip, Sabtu (7/6/2025) di Jakarta.
Wilayah yang terkena banjir berada di Desa Ciganteng dan Kedungwulu, Kecamatan Padaherang. Saat itu banjir berdampak pada 210 KK (698 jiwa), seangkan kerugian material meliputi rumah terdampak 210 unit, jembatan 2 unit dan fasilitas ibadah 2 unit.
Insiden terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut pada Rabu (4/6/2025). Tumpukan sampah menyumbat aliran air Sungai Ciganjeng saat debit air hujan besar hingga meluap ke pemukiman.
Beralih ke Kabupaten Mandailing, Provinsi Sumatra Utara, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berhasil dipadamkan petugas pada Kamis (5/6/2025).
Kejadian dilaporkan BPBD pada Rabu (4/6/2025), pukul 14.15 WIB. Titik karhutla berada di Desa Pasar III, Kelurahan Pasar I, Kecamatan Natal. Lahan seluas 3 hektar di area bukit Bendera terdampak kejadian tersebut.
Karhutla juga terjadi di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, pada Selasa (3/6/2025). Perkembangan pada Kamis (5/6/2025) petugas gabungan telah memadamkan titik api sekitar 40 persen dari luasan lahan terdampak, sekitar 15 hektar. Karhutla berada di Gampong Kaye Unoe, Kecamatan Darul Makmur.
Sementara itu banjir melanda 11 desa di 3 kecamatan yang berada di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, telah surut pada Kamis (5/6/2025).
Peristiwa itu terjadi setelah adanya hujan lebat disertai angin kencang pada Selasa (3/6), pukul 19.00 waktu setempat. Sebanyak 487 rumah yang dihuni 487 KK (2.243 jiwa) warga terdampak.
Masih di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, tanah longsor yang terjadi pada Selasa (3/6/2025) masih dalam penanganan hingga Kamis (5/6/2025).
Titik-titik longsor berada pada 3 desa di 3 kecamatan. Bencana yang terjadi setelah adanya hujan lebat mengakibatkan 10 KK (33 jiwa) terdampak. Tidak ada laporan adanya korban jiwa akibat peristiwa ini.
Menyikapi potensi bahaya hidrometeorologi basah dan kering, BNPB mengimbau selalu waspada dan siap siaga.
Peringatan dini cuaca berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah, seperti Daerah Khusus Jakarta, Lampung, Kepulauan Bangka-Belitung, Sumatra Selatan, Jambi, Kepulauan Riau, Gorontalo dan Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan dilihat dari kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah, sejumlah wilayah pada tingkat mudah hingga sangat mudah terbakar.
BNPB memantau wilayah pada tingkat tersebut di antaranya wilayah Sumatra (Riau), Kalimantan (Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan) dan Jawa (Jawa Timur).
BNPB mengimbau unsur pentaheliks untuk melakukan upaya pencegahan sejak dini sebelum api meluas dengan cepat. Pencegahan merupakan upaya efektif dalam penanganan karhutla. * (wulandari)