SuaraTani.com - Palembang| Anggota Komisi VI DPR RI Mulyadi menanggapi eskalasi konflik Iran-Israel yang terjadi saat ini.
Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menghadapi dampak situasi geopolitik global yang kian tidak menentu itu.
Mulyadi juga mengingatkan agar BUMN tidak terjebak pada kerja seremonial, tetapi harus menunjukkan kinerja konkret yang adaptif terhadap tekanan eksternal yang semakin kompleks.
“Ini pesan untuk seluruh BUMN ya, bahwa dengan situasi geopolitik yang sangat dinamis hari ini, termasuk pertumbuhan ekonomi yang mungkin juga akan terkoreksi. Inilah saatnya kerja-kerja dari setiap BUMN betul-betul berorientasi untuk pengamanan dan perkembangan,” kata Mulyadi dalam siaran pers, Selasa (24/6/2025) di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Menurutnya, eskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk ketegangan Iran-Israel, bukan hanya menjadi isu politik luar negeri, tetapi berpotensi mempengaruhi kestabilan ekonomi nasional, khususnya dari sisi fiskal dan kinerja BUMN.
Ia juga menekankan negara sebagai pemegang saham mayoritas harus memastikan arah dan strategi BUMN tetap selaras dengan kepentingan nasional.
“Kepentingan pemegang saham dalam hal ini negara betul-betul harus terjaga. Jangan sampai kemudian kontribusi fiskal terhadap kekuatan fiskal negara bisa terganggu,” tegasnya.
Mulyadi menambahkan, dewan direksi dan komisaris BUMN tidak cukup hanya menjalankan tugas secara administratif atau simbolis.
Ia menuntut adanya improvisasi dan kreativitas dari para pimpinan perusahaan negara dalam menjaga stabilitas dan produktivitas di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.
“Karena sekali lagi, situasi global yang hari ini sangat mengkhawatirkan itu akan sangat terpengaruh kepada kinerja-kinerja setiap BUMN kita,” tutup Mulyadi. * (wulandari)