Pupuk Indonesia menghentikan sementara pengoperasian pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berada di Aceh, yang terdampak bencana banjir. Begitupun, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi menegaskan stok pupuk subsidi aman. foto: istSuaraTani.com - Jakarta| Pupuk Indonesia menghentikan sementara pengoperasian pabrik pupuk Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berada di Aceh, yang saat ini tengah terdampak bencana banjir.
"Keputusan ini diambil untuk menjamin keselamatan para insan Pupuk Indonesia Grup," kata Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi di sela-sela acara penyerahan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Kendati demikian, Rahmat meminta petani yang ada di Sumatera untuk tidak mengkhawatirkan ketersediaan pupuk bersubsidi. Karena stok yang sebelumnya dipenuhi dari PIM akan di-support dari anggota holding Pupuk Indonesia lainnya.
Rahmad mengatakan, per tanggal 2 Desember 2025, stok pupuk bersubsidi di Aceh sebanyak 3.549 ton, terdiri dari Urea 1.596 ton, NPK Kakao 251 ton, NPK Phonska 1.198 ton, dan pupuk organik 505 ton.
"Stok ini di atas ketentuan minimum yang diatur Pemerintah dan siap ditebus oleh petani terdaftar di Aceh," sebut Rahmad dalam siaran pers yang diterima, Rabu (3/12/2025) di Jakarta.
Dikatakannya, stok pupuk bersubsidi yang cukup juga disiapkan untuk wilayah Sumut dan Sumbar. Saat ini di Sumut terdapat stok 34.414 ton, dengan rincian pupuk Urea 25.163 ton, NPK Phonska 6.943 ton, NPK Kakao 1.220 ton, dan pupuk organik 1.088 ton.
Adapun di Sumbar telah disiapkan stok sebanyak 23.665 ton, antara lain Urea 16.224 ton, NPK Phonska 7.257 ton, dan pupuk organik 77 ton.
Selain pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia juga menyiapkan stok pupuk nonsubsidi di Aceh sebanyak 1.047 ton, Sumut 34.209 ton, dan Sumbar 4.113 ton. Stok tersebut terdiri dari pupuk Urea, NPK, organik, Phosgreen, SP-26, ZA, dan ZK.
“Petani tidak perlu khawatir, Pupuk Indonesia Grup memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di Sumbagut (Sumatera Bagian Utara) tetap aman, karena didukung stok dari anak perusahaan Pupuk Indonesia lain. Nantinya akan dikirim dari Pupuk Sriwidjaja Palembang, dikirim dari Petrokimia Gresik, dan dikirim dari Pupuk Kalimantan Timur,” pungkas Rahmad.
Diketahui, Pupuk Indonesia Grup mengirimkan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir di beberapa daerah di Aceh, Sumut dan Sumbar, Senin (1/12/2025) di Jakarta.
Bantuan yang dikirim berupa sembako, hygiene kit, perlengkapan sekolah, dan kebutuhan sehari-hari.
"Pupuk Indonesia sebagai bagian dari Indonesia turut berduka. Bukan hanya harta yang hilang, sebagian keluarga di wilayah terdampak juga hilang. Tidak hanya di Aceh, tapi juga di Sumatera Utara dan Sumatera Barat," ujar Rahmad.
Rahmad mengatakan, bencana banjir di Aceh juga menimpa keluarga besar Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia. Ada 1.100 keluarga dari karyawan PIM yang terpaksa harus mengungsi.
"Ini baru cerita PIM belum cerita masyarakat Aceh secara keseluruhan, belum masyarakat Sumatera Utara dan masyarakat Sumatera Barat. Ini saatnya kita bersatu, jangan saling menyalahkan. Tidak ada diantara kita yang ingin terjadi bencana ini," imbuhmya.
Ia pun meminta seluruh karyawan Pupuk Indonesia Grup untuk mendukung dan bahu-membahu membantu karyawan PIM bersama keluarganya yang terdampak bencana sehingga bisa segera bangkit, dan pulih menjalani kehidupan seperti sebelumnya.
"Perusahaan juga akan memberikan bantuan khusus kepada para pegawai dan keluarganya, baik yang organik maupun yang nonorganik, yang terdampak musibah ini, khususnya yang berada di PIM agar mereka bisa memulai kehidupannya lagi. Tidak ada keluarga Pupuk Indonesia yang berdiri sendiri. Kita akan bergandengan tangan memastikan PIM bisa berkontribusi lagi untuk bangsa dan negara," jelas Rahmad. * (junita sianturi)

