SuaraTani.com – Jakarta| Lebih dari 3.500 keluarga mengungsi akibat banjir yang melanda 17 kecamatan di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dan luapan beberapa air sungai pada Minggu (7/2/2021), sekira pukul 07.00 WIB.
“Sebanyak 17 kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian muka air beragam,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr Raditya Jati dalam siaran persnya, Selasa (9/2/2021), di Jakarta.
Dikatakannya, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Selasa (9/2/2021), sekira pukul 08.00 WIB mencatat banjir masih menggenangi beberapa wilayah dengan tinggi muka air antara 10 hingga 150 cm.
Data BPBD setempat mencatat, 17 kecamatan terdampak yaitu di Kecamatan Cilamaya Wetan, Rengasdenglok, Telukjambe Barat, Karawang Barat, Kotabaru, Jatisari, Cikampek, Tirtamulya, Telukjambe Timur, Karawang Timur, Banyusari, Cilamaya Kulon, Batujaya, Cilebar, Pakisjaya, Pangkalan dan Klari.
Dari sejumlah kecamatan tersebut, kata Raditya, 12.650 KK atau 37.474 jiwa terdampak banjir. Sedangkan warga yang mengungsi sebanyak 3.625 KK atau 8.648 jiwa.
Selain berdampak pada pengungsian, banjir mengakibatkan kerugian material berupa 11.044 unit rumah terendam, sekita 450 hektare sawah terdampak, dua unit rumah rusak berat, dan Sembilan unit rumah rusak sedang.
“BPBD Kabupaten Karawang bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti TNI, Polri, dinas terkait, sukarelawan dan masyarakat untuk melakukan upaya penanganan darurat,” jelasnya.
Kabupaten Karawang, kata Raditya, termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 30 kecamatan dengan luas area 146.394 hektare berada pada tingkat bahaya tersebut.
Dikatakannya, wilayah kecamatan terdampak masih berpotensi hujan ringan bahkan sedang pada hari Rabu (10/2/2021). Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi Info BMKG untuk mengetahui prakiraan cuaca hingga tingkat kecamatan.
“Informasi ini dapat bermanfaat untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya, khususnya banjir,” terangnya. * (jasmin)