Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Wamendag: Indonesia Nikmati Keuntungan Berlipat dari Perjanjian Dagang dengan Mozambik

Wamendag, Jerry Sambuaga memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Pemanfaatan Hasil-Hasil Perundingan Perdagangan Internasional Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement (IM-PTA) di Hotel Pullman, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). suaratani.com – ist

SuaraTani.com – Bandung| Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, Indonesia menikmati keuntungan berlipat dari perjanjian perdagangan dengan Mozambik. 

Keuntungan pertama dari perjanjian itu, kata Wamendag,  adalah perluasan pasar. Selain memanfaatkan pasar Mozambik itu sendiri, Mozambik juga bisa menjadi pintu masuk bagi pasar produk Indonesia di kawasan Afrika bagian selatan dan tengah. 

Mozambik sendiri mempunyai penduduk sekitar 30,37 juta jiwa. Mozambik juga terus berkembang secara ekonomi dan didukung kondisi politik yang relatif stabil.

“Peluang pasarnya besar sekali. Bukan hanya di Mozambik itu sendiri, tetapi diharapkan akan meluas juga ke negara-negaradi sekitarnya. Jadi, ini semacam pintu masuk. Jika memungkinkan, di masa yang akan datang kita juga bisa membuka perjanjian dengan negara sekitar Mozambik,” ungkap Wamendag saat membuka “Sosialisasi Perjanjian Perdagangan Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement (PTA)” di Bandung, Jawa Barat,  Rabu (17/2/2021).

Keuntungan kedua, lanjut  Jerry, adalah memperluas kemungkinan untuk mendapatkan bahan baku industri. Dalam hal industri pemintalan dan industri tekstil misalnya, Indonesia bisa memanfaatkan pasokan kapas dari Mozambik. 

Dengan demikian, Indonesia tidak lagi bergantung pada pasokan kapas dari negara-negara pemasok tradisional seperti  Tiongkok dan Amerika Serikat. Negara-negara pemasok bahan baku alternatif ini juga merupakan bagian penting strategi perdagangan dan ekonomi Indonesia.

“Intinya, dalam perdagangan perlu ada keseimbangan hubungan. Jangan sampai kita terlalu bergantung, baik dari segi pasar maupun pemasok bahan baku. Akan sangat baik jika dalam perdagangan internasional makin terbuka sehingga fair trade sebagai bagian dari free trade akan terwujud,” papar Wamendag Jerry.

Mengingat keuntungan ganda itu, Wamendag berharap para pengusaha, termasuk yang beroperasi di Bandung memanfaatkan secara optimal Indonesia-Mozambique PTA.

Dikatakannya, untuk tahun 2020, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan nonmigas sebesar US$48,57 juta terhadap Mozambik. Ekspor nonmigas Indonesia ke Mozambik tercatat sebesar US$58,91 juta dan impor Indonesia dari Mozambik sebesar US$10,34 juta.

Total perdagangan nonmigas Indonesia dan Mozambik pada 2020 tercatat sebesar US$69,26 juta dengan tren 15,97% selama lima tahun terakhir (2016-2020). Produk utama ekspor Indonesia ke Mozambik selama ini didominasi oleh produk kelapa sawit, asam lemak, sabun, dan kertas. 

Di masa yang akan datang diharapkan makin banyak diversifikasi produk Indonesia ke Mozambik. Beberapa jenis komoditas yang disasar adalah produk farmasi, alas kaki, furnitur, dan otomotif. Untuk produk farmasi misalnya, Indonesia menikmati keuntungan bea masuk yang sebelumnya 40% menjadi nol persen.

Sekretaris Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Moga Simatupang memaparkan berbagai keuntungan dan peluang yang bisa dimanfaatkan dari Indonesia-Mozambique PTA. 

Menggarap pasar seperti di Afrika ini, menurut Moga, sangat penting mengingat share ekspor Indonesia ke Afrika baru 2,1% dari keseluruhan ekspor Indonesia. Banyak negara di Afrika juga terus berkembang dan kondisi politiknya makin baik. Artinya, jika pasar ini digarap serius, akan berkontribusi  besar bagi kinerja ekspor, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

Dalam acara sosialisasi tersebut, turut hadir perwakilan anggota Komisi VI DPR RI yaitu Herman Khaeron dan Mukhtarudin. Keduanya mengapresiasi ditandatanganinya Indonesia-Mozambique PTA dan berkomitmen untuk menyelesaikan pembahasan di DPR sehingga PTA tersebut dapat segera diratifikasi. 

Anggota dewan juga melihat pasar Afrika sebagai pasar baru yang sangat potensial dan lewat Mozambik inilah akses pasar ke Afrika berpeluang terbuka lebar. * (desi)