Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kemendag Harapkan Kerjasama AEKI-BBJ Bisa Tingkatkan Volume Perdagangan Kopi

Wamendag Jerry Sambuaga saat memberikan kata sambutan usai menyaksikan penandatanganan MoU antara AEKI dengan PT Bursa Berjangka Jakarta, di Kantor AEKI Sumut, Kamis (8/4/2021). suaratani.com-ika

SuaraTani.com-Medan| Kementerian Perdagangan (Kemendag) berharap, penandatanganan nota kesepahaman kerjasama antara Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) dengan PT Bursa Berjangka Jakarta/BBJ (Jakarta Future Exchange/JFX) bisa semakin menggairahkan dan meningkatkan volume perdagangan sekaligus bisa memperkuat posisi kopi Indonesia di pasar global. 

“Apalagi kan saat ini Indonesia itu menduduki peringkat ke 4 terbesar negara eksportir kopi di dunia,” ujar Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry  Sambuaga usai menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan di Kantor AEKI Sumatera Utara (Sumut), Kamis (8/4/2021).

Wamendag mengatakan, selain kopi, pihaknya tentu akan mendorong komoditas lain bisa masuk ke pasar berjangka, sehingga semakin mendorong pelaku usaha untuk memasarkan komoditas, baik berbentuk fisik  mau pun berjangka.

“Daripada dia mesti ke luar negeri, bursa di luar negeri, kita punya kok. Bursanya ada, barangnya ada, kenapa tidak trafficnya ada di Indonesia? Ini  saya pikir yang harus dikembangkan dan saya pikir kedepannya akan semakin potensial dan bukan tidak mungkin yang dari luar akan main ke kita,” kata Jerry. 

Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang mengatakan, salah satu yang akan ditargetkan menjadi primadona di Bursa Berjangka Jakarta adalah kontrak kopi. 

Sehingga di bulan April ini, pihaknya akan melakukan revitalisasi atas kontrak kopi yang ada di bursa berjangka. Dan selama tiga bulan pertama tahun ini, pencapaiannya jauh meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

“Memang kami memperkirakan kenaikan volume kontrak kopi di Bursa Berjangka Jakarta akan mengalami peningkatan lebih dari 50 persen. Dan salah satu langkah yang kami lakukan adalah memperbesar dan meliterasi jumlah pelaku sehingga terjadi take over dan berkembangnya market, salah satunya dengan menggandeng anggota AEKI untuk turut berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari kontrak berjangka kopi ini,” ucap Stephanus. 

Ditemui di tempat yang sama, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sidharta mengatakan, tingkat pertumbuhan transaksi kopi cukup signifikan. Berdasarkan data transaksi di BBJ, hingga kuartal III 2020, volume transaksi kopi naik 63,06% (YoY) dengan kontribusi kopi terhadap total volume transaksi mencapai 33,4%. 

Total transaksi kontrak komoditi di kuartal III 2020 lalu tercatat sebesar 1,24 juta lot, dengan kontrak size kopi jenis robusta sebesar lima ton dan arabika sebesar dua ton. 

Dengan tingkat harga saat ini yaitu robusta di kisaran harga Rp19.700-Rp20.800 per kg dan arabika Rp68.000-Rp71.000 per kg, kopi akan tetap menarik untuk diperjualbelikan di BBJ.

Sidharta juga menyampaikan, industri kopi memiliki karakteristik backward lingkage yang cukup besar. 

“Majunya industri ini akan mendorong berkembangnya sektor pendukung seperti perkebunan kopi, baik perkebunan kopi rakyat maupun perkebunan skala besar milik BUMN dan swasta nasional,” imbuhnya.

Ketua AEKI Irfan Anwar menambahkan, penandatanganan MoU diharapkan mampu meningkatkan kerja sama dalam bidang sosialisasi dan edukasi untuk membangkitkan komoditi di Indonesia, khususnya kopi. 

“Kopi dapat menjadi alternatif pembiayaan untuk menjaga ketersediaan kopi, memanfaatkan sarana lindung nilai (hedging), dan pembentukan harga.  Selain itu juga dalam bidang edukasi untuk menciptakan pelatihan profesi kopi seperti barista,” sebut Irfan. 

Ditambahkannya, saat ini harga kopi mulai bergerak naik setelah sempat turun 30% di saat awal pandemi. Dan diharapkan di tahun depan sudah bisa kembali normal.

“Di tahun ini kita kita targetkan nilai ekspor kopi mencapai US$1,5 miliar, sedikit naik dari pencapaian di tahun lalu yang tercatat sebesar US$1,4 miliar,” katanya.

Usai penandatanganan yang juga disaksikan Ketua AEKI Sumut Saidul Alam, BBJ menyerahkan beasiswa secara simbolik kepada anak-anak difabel untuk dapat bersekolah di sekolah khusus barista (peracik kopi) yang dikelola AEKI. 

Yang diharapkan dari program ini adalah agar anak-anak difabel dapat menjadi tenaga terlatih dan terampil untuk siap kerja sehingga memiliki kesempatan dalam lapangan pekerjaan di industri kopi.  Pada kesempatan yang sama, para tamu dan undangan diajak untuk melihat proses pemanggangan biji kopi. * (ika)