Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Penyaluran Kredit Sektor Perbankan di Sumut Capai Rp216,08 Triliun

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional (OJK KR) 5 Sumbagut, Yusup Ansori, kepada wartawan menjelaskan kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) Sumatera Utara, Rabu malam (28/4/2021). suaratani.com - ist 

SuaraTani.com – Medan| Penyaluran kredit/pembiayaan  sektor perbankan di Sumatera Utara (Sumut) per Februari 2021 mencapai Rp216,08 triliun. Penyaluran kredit tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,03% dibanding bulan sebelumnya.

Hal itu dikatakan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional (OJK KR) 5 Sumbagut, Yusup Ansori, kepada wartawan terkait kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) Sumatera Utara, Rabu malam (28/4/2021) . 

"Profil risiko perbankan menunjukkan level yang semakin sehat dengan rasio NPL gross 3,14%, menurun dibanding dengan periode yang sama posisi tahun lalu sebesar 3,49%," katanya. 

Yusup juga menyebutkan, sektor perbankan di Sumut mencatat pertumbuhan yang positif. Berdasarkan kinerja dari 58 bank umum dan 58 BPR/BPRS per Februari 2021 yang berada dalam kondisi yang stabil. 

"Aset perbankan sebesar Rp280,58 triliun yang terdiri dari Bank Umum sebesar Rp278,43 triliun dan BPR/S sebesar Rp2,14 triliun tumbuh 8,04 persen secara year on year (yoy)," ungkapnya.

Dikatakan Yusup, pertumbuhan penghimpunan DPK Bank Umum, juga tercatat stabil. Dana tabungan tumbuh melesat dan total penghimpunan DPK pada Bank Umum secara konsolidasi tercapai sebesar 

Rp263,28 triliun, bertumbuh 8,97% secara yoy.

"Pertumbuhan tertinggi masih terdapat pada dana tabungan di angka 14,31% menjadi Rp110,94 triliun, melebihi pertumbuhan yoy bulan lalu di angka 14,27%, setelah itu diikuti oleh Giro dengan pertumbuhan 8,40% yoy dan Deposito dengan pertumbuhan 4,38% yoy. Total Aset dan DPK Bank Umum berkantor Pusat di Sumut pun bertumbuh double digit," tambahnya.

Adapun pertumbuhan konsolidasi Bank Umum yang berkantor pusat di Sumut, lanjut Yusup, terdiri dari Bank Sumut dan Bank Mestika Dharma. Kedua bank tersebut terpantau dalam kondisi cukup baik, tercermin dari pertumbuhan double digit untuk total aset 12,17%, yoy menjadi Rp49,81 triliun dan pertumbuhan penghimpunan DPK 13,87% yoy menjadi Rp39,21 triliun.

"Sementara, pertumbuhan kredit sudah memperlihatkan peningkatan dari -1,19 persen yoy di Januari 2021 menjadi -0,93 persen yoy di Februari 2021.  Bank Himbara juga mulai mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif," ungkapnya. 

Secara konsolidasi, kata Yusup, cabang Bank Himbara di Sumut telah menyalurkan kredit sebesar Rp114,48 triliun atau 53,32% dari total seluruh kredit bank umum. 

"Sudah mulai terlihat peningkatan penyaluran ditandai dengan pertumbuhan kredit sebesar 0,04% secara yoy. Profil risiko dan permodalan Bank Umum berkantor pusat di Sumut turut terjaga dalam level yang sehat," ujarnya. 

Menurutnya, meningkatnya pertumbuhan kredit tetap disertai dengan profil risiko yang sehat, tercermin dari rasio NPL gross 3,27%. Permodalan kedua bank menunjukkan peningkatan dibanding tahun lalu dengan rasio CAR konsolidasi menjadi 28,47%, meningkat dibanding Februari 2020 di posisi 25,31%.

"Per Februari 2021, total aset BPR/BPRS di Sumut mencapai Rp2,14 triliun, bertumbuh 4,72% yoy, penghimpunan DPK mencapai Rp1,65 triliun, bertumbuh 6,94% yoy, disertai dengan permodalan yang semakin kuat tercermin dari rasio CAR BPR/BPRS konsolidasi sebesar 31,25%, meningkat dibanding rasio CAR posisi Februari 2020 sebesar 29,82%. Sementara, penyaluran kredit sudah mulai tumbuh sebesar 1,99% sejak posisi Desember 2020," ucapnya. * (rag)