SuaraTani.com-Medan| Target Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk bisa bebas sampah di tahun 2022 diyakini akan sulit tercapai jika hingga saat ini belum ada program pasti yang akan dikerjakan termasuk juga mempersiapkan infrastruktur pendukung pengolahan sampah.
“Jadi nggak hanya punya ambisi menjadikan program persampahan sebagai skala prioritas, tapi apa turunannya. Apa yang mau dikerjakan, itu yang buat saya pesimis bisa tercapai di tahun depan, atau pun di tahun 2025 jika mengikut target nasional,” ujar pegiat lingkungan, Armawati Chaniago ketika diihubungi, Kamis (22/4/2021).
Disamping menyiapkan program yang jelas berikut instruktur pendukung, Pemko Medan juga disarankan mau menghargai kontribusi komunitas yang bergerak dibidang persampahan. Karena secara undang-undang, penanganan sampah itu urusan pemerintah.
“Itu walaupun kecil, yang mungkin hanya 0,0 sekian persen, itu kontribusi. Jadi jangan terus menerus dianggap kurang berhasil, kurang tepat. Karena komunitas itu bergerak sendiri, sehingga sudah selayaknya dihormati dan diposisikan sebagai mitra,” kata Arma, panggilan akrab perempuan yang aktif mendorong berdirinya Bank Sampah di Kota Medan.
Pada peringatan Hari Bumi Sedunia tahun 2021, Arma mengajak masyarakat Kota Medan untuk menjadikan hal ini sebagai momentum untuk mulai memberikan kontribusi terhadap bumi, sebagai balasan atas perbuatan selama ini ke bumi.
“Tak perlu hal-hal besar, bisa dimulai dari rumah kita. Dari kita mengurangi penggunaan listrik sehingga bisa menekan emisi gas rumah kaca, kemudian bertani sekitar rumah. Termasuk mengelola sampah domestik kita,” tambahnya.
Seperti diketahui tanggal 22 April setiap tahunnya diperingati sebagai hari bumi di seluruh dunia. Tahun ini, tema Hari Bumi Sedunia 2021 yakni "Restore Our Earth" atau Pulihkan Bumi Kita. * (ika)
