Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dari Budidaya Maggot, Ratna Hasilkan Rp4 Juta Dalam Sepekan

Ratna Sinaga menunjukkan prepupa yang siap untuk dijual, Selasa (27/7/2021). Memanfaatkan lahan di belakang rumah, Ratna dan suami membudidayakan maggot di 61 kotak yang setiap hari dipanen.suaratani.com-ika 


SuaraTani.com – Medan| Kegagalan berternak bebek menjadi alasan Ratna Sinaga mengembangkan budidaya maggot dari jenis Black Soldier Butterfly (BSF). 

Memanfaatkan halaman belakang rumah milik orangtuanya di  Jalan Teratai, Kelurahan PB Selayang II, Ratna dibantu suami mengembangkan budidaya maggot di 61 kotak yang setiap hari dipastikan akan menghasilkan maggot segar siap jual. 

“Dalam sepekan, kami bisa jual 300 hingga 350 kilogram maggot segar, dengan omset sekitar Rp4 juta, ” ujar Ratna saat ditemui di rumahnya, Selasa (27/7/2021).

Ratna menyebutkan, saat ini pasar maggot masih terbuka lebar. Ini terbukti dari pemesanan yang datang dari sejumlah daerah,baik dalam provinsi maupun antar provinsi.

“Tapi kalau keluar kota, biasanya saya jual prepupa  dan juga  telur. Sementara maggot segar itu hanya untuk dalam kota saja,” sebut ibu beranak 4 ini. 

Untuk budidaya maggot, secara teknik, Ratna mengaku tidak mengalami kendala. Hanya saja di awal ia memulai, ia harus menerima ejekan sebagai pemungut sampah. Karena pakan utama untuk menghasilkan maggot adalah sampah organik. 

“Bahkan ejekannya itu sempat bilang kalau saya cari rezeki haram, karena kan belatung ini dianggap orang menjijikkan. Tapi saya dah gak ambil pusing lagi lah,” katanya.

Di masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun, Ratna menerima imbas positif di usaha yang ditekuninya sejak 5 tahun lalu. 

Banyaknya warga yang di PHK dan kemudian beralih menjadi peternak unggas mau pun ikan membuat penjualan maggot segar yang ia hasilkan mengalami peningkatan. 

“Peningkatan adalah sekitar 30%,” terangnya. 

Untuk satu kilo prepupa, Ratna mematok harga Rp100 ribu per kilogram, sementara telur dijual Rp10 ribu per gram. Sedangkan untuk maggot segar, ia menjual dikisaran harga Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram.

“Tetapi kalau beli di atas 10 kilogram, kami kasihlah harga khusus,” ucapnya sambil tertawa. 

Selain budidaya maggot, Ratna dan suami juga beternak ayam. 

“Sekarang tinggal 250 ekor, dari sebelumnya ada 800 ekor,” pungkasnya. *(ika)