Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Butuh Tiga Pilar untuk Rubah Pandemi Menjadi Endemi

Kepala BNPB Ganip Warsito didampingi Wakil Gubernur Musa Rajekshah dan Wali Kota Bobby Nasution saat memberi penjelasan kepada wartawan usai rakor Penanganan Covid-19 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara (Sumut) di Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (6/8/2021).suaratani.com-ist 


SuaraTani.com – Medan| Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito menyebutkan belum ada yang bisa mengetahui kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. 

Karena itu  menurut Ganip, dibutuhkan kerja sama dan gotong royong untuk bisa melawan Covid-19 dengan cara membenahi penanganan  mulai dari hulu hingga ke hilir. 

“Hulu itu penting, karena ini penanganan yang paling depan. Karena hulu ini adalah komunitas atau masyarakat yang paling banyak menanggung resiko dari Covid-19. Karena itu jadi prioritas,” ujar Ganip dalam temu pers usai Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara (Sumut) di Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (6/8/2021). 

Ganip menyebutkan, untuk bisa dilindungi dari virus Covid-19, maka yang pertama dibutuhkan adalah kedisiplinan terutama dalam penggunaan masker.  Dan penggunaan masker ini sudah diwajibkan Presiden Joko Widodo. 

Setelah itu, langkah kedua adalah vaksinasi yang saat ini digalakkan pemerintah. Dan langkah yang ketiga adalah memperbanyak testing, tracing dan treatment.

“Tiga pilar ini lah yang nanti kita harapkan bisa merubah pandemi menjadi endemi,” sebut Ganip. 

Terkait vaksinasi, pemerintah pusat menurut Ganip sudah memberikan alokasi vaksin kepada propinsi dan juga kabupaten/kota. Dan untuk pengadaan vaksin ini, Presiden sudah menegaskan agar tidak ada daerah yang menstok vaksin. 

“Memang di akhir Juli kemarin ada sedikit penurunan stok, tetapi di bulan Agustus ini dijamin stok vaksin akan mencukupi,” ucapnya. 

Dilanjutkan Jendral bintang tiga ini, Instruksi Menteri Dalam Negeri terbaru juga gubernur juga diberikan kewenangan untuk merubah alokasi apabila dibutuhkan percepatan di satu daerah tertentu.

“Sementara terkait kerumunan pada saat vaksinasi, itu karena antusiasnya masyarakat untuk segera divaksin karena khawatir vaksin habis. Oleh karena itu kami ajak media untuk sosialisasikan ke masyarakat kalau stok vaksin itu dijamin oleh pemerintah. Tinggal tunggu giliran saja,” pungkasnya. *(ika)