
SuaraTani.com – Medan| Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 tumbuh sebesar 4,95% (y-on-y).
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa keuangan sebesar 7,87%. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 18,89%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut Syech Suhaimi mengatakan, jika dibandingkan triwulan I 2021, ekonomi Sumut di triwulan II-2021 tumbuh sebesar 1,83% (q to q).
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 8,49%.
“Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) sebesar 18,77%,” ujar Syech Suhaimi saat memaparkan kondisi perekonomian Sumut melalui kanal YouTube, Kamis (5/8/2021).
Syech menyebutkan, di triwulan II, pertumbuhan ekonomi Sumut didukung oleh semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa keuangan sebesar 7,87%, diikuti perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 6,90%; dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 6,87%.
“Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara triwulan II-2021 (y-on-y), lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,27%; diikuti perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 1,22%; dan konstruksi sebesar 0,61%,” sebutnya.
Diterangkannya, jika dilihat dari sisi pengeluaran, ekonomi Sumut pada triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 (y-on-y) mengalami pertumbuhan positif hampir pada semua komponen.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 18,89%, diikuti oleh komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 5,81%. Lalu komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 5,14%.
Sedangkan komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) mengalami kontraksi sebesar 2,71%.
“Di sisi lain, komponen impor barang dan jasa merupakan komponen pengurang mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 24,10%,” terangnya.
Syech menambahkan, berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 (y-on-y), komponen ekspor barang dan jasa merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 6,63%, diikuti komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 2,57%. Sedangkan sumber pertumbuhan ekonomi dari komponen lainnya sebesar -4,25%.
Struktur perekonomian Pulau Sumatera secara spasial pada triwulan II-2021 masih didominasi oleh Provinsi Sumut yang memiliki kontribusi sebesar 23,35%, kemudian diikuti oleh Provinsi Riau sebesar 22,53% dan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sebesar 13,50%. *(ika)