Teks foto: Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat melantik 9 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di lingkungan Pemprov Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (23/8/2021).suaratani.com-rahyu SuaraTani.com - Medan| Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melantik sebanyak 9 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di Lingkungan Pemprov Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Senin (23/8/2021).
Dari nama- nama yang dilantik, ada nama Naslindo Sirait yang merupakan mantan Kepala Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat (Sumbar).
Selain itu, ada juga nama Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Mahfullah Pratama Daulay yang dilantik menjadi Kepala Biro Umum Setdaprovsu.
Padahal, ia baru saja dilantik oleh Gubernur Edy Rahmayadi menjadi Sekretaris BPBD pada Maret 2021 lalu. Ia juga merupakan mantan Sekretaris daerah (Sekda) Binjai.
Seperti pada pelantikan sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi juga mengingatkan kepada pejabat yang dilantik untuk loyal kepadanya selaku gubernur. Pejabat yang dilantik, kata Edy harus bisa melaksanakan perintah baik yang tertulis maupun lisan.
"Anda adalah gubernur pada jabatan anda masing-masing, anda berhak memutuskan pada bidang anda masing-masing, tetapi anda harus loyal," ujar mantan Pangkostrad itu.
Ia juga mengingatkan mereka untuk saling bekerjasama antara atasan dan bawahan untuk membantunya mewujudkan visi misi Sumut Bermartabat.
"Kalian tak bisa bekerja sendiri, kalian harus bekerja dengan atasan. Sehingga bisa membawa cita-cita Sumut ini menjadi Sumut Bermartabat. Pastinya kalau kita sudah bermartabat, rakyat kita pasti sejahtera," ujarnya.
Selain melantik Naslindo Sirait dan Mahfullah Pratama Daulay, Edy Rahmayadi juga melantik Aspan Sopian sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang kosong setelah ditinggal Riadil Akhir Lubis yang meninggal di awal bulan ini.
Sementara jabatan Kadis Kesehatan yang kosong sejak Idulfitri kemarin, hingga saat ini masih belum memiliki pejabat yang definitif. *(rahyu)
