Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

SDM Industri Perempuan Andal Kuasai Teknologi 4.0

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan.suaratani.com-ist


SuaraTani.com – Jakarta| Kementerian Perindustrian (Kemenperin) giat menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dalam penguasaan teknologi terkini. Upaya ini guna mendukung penciptaan inovasi dan meningkatkan produktivitas sektor industri agar lebih berdaya saing di kancah global.

“Langkah strategis tersebut sesuai dengan program prioritas yang ada di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Kami siap mengembangkan SDM andal yang bisa mengikuti perkembangan industri 4.0 saat ini,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta, Senin (9/8/2021).

Kepala BPSDMI menyampaikan, SDM terampil menjadi salah satu kunci utama dalam mendongkrak kemampuan industri, selain melalui investasi dan teknologi. “Dalam hal ini, Indonesia memiliki modal besar dari ketersediaan SDM produktif karena sedang menikmati masa bonus demografi hingga tahun 2030,” ungkapnya.

Berdasarkan aspirasi besar Making Indonesia 4.0, Indonesia ditargetkan masuk dalam jajaran 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. Oleh karenanya, Kemenperin telah menginisiasi beragam program dan kegiatan yang terkait pendidikan vokasi industri.

Arus menambahkan, pihaknya proaktif mengajak berbagai pihak untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul, khususnya di sektor industri. 

“Dengan kolaborasi antara stakeholders, tujuan yang diinginkan akan lebih mudah terlaksana dan tepat sasaran,” tuturnya.

Salah satu kerja sama yang direalisasikan, yakni antara BPSDMI Kemenperin dengan Prospera (program kemitraan Indonesia-Australia untuk perekonomian) dalam menyelenggarakan webinar dengan tema Pendidikan Vokasi Responsif Gender. 

Kegiatan tersebut bertujuan mendukung peran strategis perempuan dalam pembangunan nasional, khususnya pada pengembangan pendidikan vokasi industri.

Menurut studi dari UNESCO pada 2015, rendahnya tingkat partisipasi pekerja perempuan di bidang industri disebabkan oleh persepsi bahwa lingkungan kerja di industri yang melibatkan pekerjaan fisik dan dominan pekerja laki-laki, sehingga tidak menarik bagi pekerja perempuan. 

Sementara itu, berdasarkan Sakernas BPS tahun 2020, jumlah pekerja pada sektor industri sebanyak 17,48 juta dengan proporsi pekerja perempuan sebesar 43,68%, atau menunjukkan jumlah yang cukup tinggi.

Di samping itu, BPSDMI Kemenperin juga telah berkolaborasi dengan Axioo dan Makeblock untuk memberikan pelatihan dan pendampingan pada 54 siswi dan mahasiswi yang memiliki proyek terbaik setelah menyeleksi proposal-proposal inovasi yang mereka daftarkan. *(jasmin)