Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sekolah Tatap Muka Belum Diperbolehkan

Walikota Medan Bobby Nasution didampingi Kapolrestabes Medan, Dandim 0201/BS, dan Kapolres Belawan, saat diwawancarai awak media di Kodim 02/01 BS Jalan Pengadilan Medan, Kamis (26/8/2021).SuaraTani.com-rahyu


SuaraTani.com - Medan| Wali Kota Bobby Nasution menegaskan pihaknya hingga saat ini belum memperbolehkan sekolah digelar secara tatap muka. 

Pernyataan ini disampaikan Bobby Nasution menyusul temuan Satgas Covid-19  ketika merazia sebuah sekolah Jalan Kolonel Yos Sudarso, Kecamatan Medan Barat yang menggelar sekolah tatap muka ditengah pandemi Covid-19, Kamis (26/8/2021).

"Untuk tatap muka belum kita perkenankan," kata Bobby yang ditemui usai menggelar rapat bersama Unsur Forkopimda Kota Medan, di Markas Kodim 0201/BS, Kamis (26/8/2021). 

Sebab kata Bobby, tingkat kasus kenaikan Covid-19 di Kota Medan saat ini masih tergolong tinggi. Jika nanti, kenaikan kasus Covid-19 sudah mulai menurun baru sekolah tatap muka bisa dilakukan. 

"Kita lihat hari ini kasus di Kota Medan masih dikisaran di atas 400, kemarin pernah turun 300 ada yang turun 180 namun naik lagi. Nah ini penyebaran Covid-19 di Kota Medan harus di bawah 200 kemungkinan lebih amannya bisa melakukan sekolah tatap muka," jelas Bobby. 

Selain itu, lanjutnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga belum memperbolehkan sekolah tatap muka diberlakukan. 

 Mengenai sebagian sekolah di Kota Medan yang sudah menggelar sekolah tatap muka, Bobby mengatakan ia nantinya akan mengecek langsung, terkait izin sekolah melakukan pembelajaran secara tatap muka.

"Nanti kita lihat dulu sekolah itu sudah siap belum, kalau kita belum menginstruksi tatap muka. Nanti saya cek langsung di lapangan apakah kepala Dinas Pendidikannya atau Kepala sekolahnya, nah ini nanti perlu kita evaluasi," sebut Bobby. 

Ditemui terpisah, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta agar kabupaten/ kota menunda pelaksanaan sekolah secara tatap muka hingga Covid-19 bisa dikendalikan. 

"Makanya sosialisasikan, sabar dulu sampai Covid ini benar benar terkendali. Nanti kita lihat ke daerah sana belum siap, saya tak akan izinkan," ujar Edy saat diwawancarai di rumah dinasnya, di Jalan Sudirman. 

Edy mengatakan, ia akan terlebih dahulu memastikan kesiapan kabupaten/ kota dalam menangani Covid-19. Ia tak mau jika nantinya ada siswa yang terpapar Covid-19 saat mengikuti sekolah tatap muka. 

"Ini kalau ada anak kita kenak satu, wah repot kita. Saya baru panggil Sekda perlu kita evaluasi dulu. Saya tak mau anak-anak ini kena hanya gara gara mengejar ilmu yang infrastruktur pendidikan kita belum siap," sebut mantan Pangkostrad itu. 

 Edy mengakui beberapa kabupaten/ kota di Sumut memang masuk kategori level 3 Covid-19. Akan tetapi, tetap saja pembelajaran tatap muka langsung tak serta merta bisa digelar.

"Memang ada level 1 sampai level 3. Tapi dalam kondisi seperti ini orang tua, mak nya aja susah pakai masker, bagaimana dengan anaknya," ucap Edy.

Diketahui, Sumut tercatat sebagai provinsi dengan angka kesembuhan Covid-19 rangking kedua nasional pada 23 Agustus 2021,  dengan angka kesembuhan mencapai 2.211 kasus. Sumut berada pada peringkat kedua setelah Provinsi Jawa Timur yang mencatat 3.282 kasus sembuh. *(rahyu)