Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Semester I, Sampoerna Agro Jual 8,6 Juta Kecambah Sawit

Manajemen PT Sampoerna Agro Tbk saat memberikan keterangan pers dalam Public Expose Live 2021, Jumat (10/9/2021).suaratani.com-ist 


SuaraTani.com – Medan| PT Sampoerna Agro Tbk  mencatatkan kinerja yang cemerlang di semester I tahun 2021.  Hal ini didorong sejumlah faktor seperti volume produksi yang melampau target yang ditetapkkan, disamping penguatan harga komoditas yang diperdagangkan di MDEX membukukan penguatan lanjutan sebesar 6%. 

Direktur Utama Sampoerna Agro Budi Setiawan Halim mengatakan, lonjakan produksi ditopang panen TBS dari perkebunan inti yang naik 32% secara YoY, dimana kontribusi kebun di Pulau Sumatera membukukan kenaikan 60%, sedangkan di Pulau Kalimantan meningkat 11% secara YoY. 

“Sementara kontribusi eksternal melonjak 42% secara YoY yang ditopang volume TBS dari pihak ketiga yang meningkat 104%, sehingga proporsinya bertambah 7% di semester I 2020 menjadi 10% di semester I 2021,” ujar Budi Setiawan Halim saat pemaparan di Public Expose Live 2021, Jumat (10/9/2021).

Budi Setiawan mengatakan, kinerja cemerlang perusahaan juga didukung  penjualan kecambah sawit  dengan merek dagang DxP mampu mencapai Rp73 miliar di semester I, atau meningkat 118% dibandingkan pencapaian di tahun lalu.  Pencapaian ini menjadikann persero melalui anak usaha usaha PT Bina Sawit Makmur menduduki pangsa pasar nomor dua terbesar di  Indonesia untuk penjualan kecambah sawit.

“Faktor utama peningkatan volume penjualan tahun ini yang tercatat sebanyak 8,6 juta kecambah dikarenakan adanya upaya penajaman strategi pemasaran perseroan untuk mendukung program replanting Pemerintah Indonesia di dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR),” kata Budi Setiawan Halim didampingi Direktur Keuangan Heri Harjanto.

Dikatakannya, di tahun 2021 ini, pangsa pasar perusahaan mencapai 18%, yang meningkat dari capaian di tahun 2020 yang sebesar 13%. 

“Sehingga dengan komitmen pemerintah melakukan replanting seluas 180 ribu hektar lahan sawit milik  petani, kami mendukung program itu dengan meningkatkan pemasaran dari kecambah kami,” katanya. 

Disebutkannya, pihak perusahaan mensyukuri kinerja keuangan di tahun ini yang tetap bertumbuh positif di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi akibat pandemi. 

Didukung kenaikan harga jual dan ditopang kenaikan volume produksi, maka perseroan berhasil mencapai laba bersih untuk semester I 2021 sebesar Rp386 miliar. 

“kenaikan terutama ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar Rp2,6 triliun atau 66% lebih tinggi dari capaian di tahun lalu. Margin laba bruto meningkat 9,7%, dan margin EBITDA meningkat 8,5%. Alhasil EBITDA Semester I tahun 2021 ini, mencapaiRp906 miliar atau meningkat 94% dibanding periode tahun lalu,” sebutnya. 

Di akhir pemaparan Budi Halim memastikan komitmen perseroan dalam menerapkan ESG dan tata kelola perkebunan yang terbaik. 

Prospek bisnis perseroan kedepan sangat baik ,yang didasari profil tanaman sawit yang masih dalam usia produktif dan juga ditunjang kegiatan intensifikasi perkebunan yang akan terus dilanjutkan dalam beberapa tahun kedepan. 

“Selain itu, adanya peningkatan produksi perkebunan inti serta proporsi panen yang secara geografis akan lebih berimbang antara Sumatera dan Kalimantan juga turun menambah optimisme kami dalam melihat kinerja Sampoerna Agro kedepannya,” tutupnya. *(ika)