SuaraTani.com – Medan| Produksi jagung Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sampai dengan Agustus 2021 mencapai 1.133.896 ton. Jumlah ini diperkirakan meningkat lagi mengingat petani di sejumlah sentra jagung di Sumut masih melakukan penanaman dan panen masih terus berlangsung.
“Itukan data hingga Agustus. Untuk September lalu belum terbaca karena datanya baru masuk per tanggal 15,” kata Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Bahruddin Siregar kepada wartawan, Selasa (5/10/2021) di ruang kerjanya, Jalan Jenderal AH Nasution, Medan.
Untuk panen September kemarin kata Bahruddin yang didampingi Kasi Program, Fahri, produksi yang diperoleh diperkirakan mencapai 99.797 ton dari luas panen 16.835 hektare.
Kemudian, untuk Oktober 2021 ini, perkiraan produksi jagung Sumut mencapai 67.910 ton, November berkisar 213.654 ton dan Desember berkisar 254.566 ton.
“Jadi, produksi jagung Sumut untuk tahun 2021 ini kita perkirakan mencapai 1.769.823 ton. Naik sedikit dibanding produksi jagung Sumut tahun 2020 yang mencapai 1.726.657 ton,” kata Bahruddin.
Untuk sentra pertanaman jagung, Bahruddin mengatakan, masih terpusat di sejumlah kabupaten. Dimana untuk periode Januari-Agustus 2021, Kabupaten Karo menduduki peringkat pertama dengan luasan pertanaman mencapai 69.117 hektare, luas panen berkisar 88.316 hektare dan total produksi berkisar 597.093 ton.
Kemudian, Dairi dengan luas tanam berkisar 36.632 hektare, luas panen berkisar 28.052 hektare dan produksi berkisar 157.863 ton. Simalungun luas pertanaman jagungnya berkisar 22.821 hektare, luas panen 18.860 hektare dan estimasi produksi berkisar 105.979 ton.
Selanjutnya, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dengan luas tanam 11.880 hektare, luas panen 9.098 hektare dan produksi 46.399 ton. Kabupaten Deliserdang dengan luas tanam 11.138 hektare, luas panen 10.414 hektare dengan produksi berkisar 57.441 ton.
Terakhir Kabupaten Langkat dengan luas tanam 7.022 hektare, luas panen 4.268 hektare dan produksi berkisar 28.823 ton.
“Inilah sentra jagung kita di Sumut,” kata Bahruddin.
Untuk bulan Oktober ini, lanjut Bahruddin, produksi jagung Kabupaten Dairi mencapai 24.131 ton, disusul Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 10.541 ton, Simalungun 7.911 ton, Langkat sebanyak 6.476 ton, Toba Samosir sebanyak 5.986 ton.
“Dengan estimasi produksi jagung kita tahun 2021 sebanyak 1.133.896 ton dan kebutuhan berkisar 1.097.900 ton maka Sumut diperkirakan surplus berkisar 35.996 ton,” kata Bahruddin.
Untuk harga jagung, Bahruddin mengatakan, di tingkat petani berkisar antara Rp4.000 – Rp4.300 per kilogram (kg) atau tergantung tingkat kekeringan jagung. Semakin tinggi kadar air, maka harga jagung semakin murah dan sebaliknya, semakin rendah kadar air maka harga semakin tinggi.
“Intinya, Sumut tidak kekurangan jagung. Kalaupun harga di pasaran tinggi, itu karena pengaruh isu kekosangan jagung di Jawa beberapa waktu lalu sehingga terdampak sampai ke Sumut,” kata Bahruddin. * (junita sianturi)