Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pengguna LCS akan Diberi Insentif Kepabeanan

Asisten Direktur Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Bayront Yudit Rumondor saat menjadi pemateri dalam kegiatan Pelatihan Wartawan Ekonomi dan Bisnis Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara (Sumut), di Parapat, Sabtu (30/10/2021).suaratani.com-ika


SuaraTani.com – Parapat| Bank Indonesia (BI) bersama stakeholders dari lintas instansi menyiapkan insentif bagi pelaku usaha yang memanfaatkan Local Currency Settlement (LCS) dalam aktivitas ekspor-impor. 

Asisten Direktur Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Bayront Yudit Rumondor mengatakan, saat ini insentif yang dipersiapkan masih dalam tahap uji coba dan diharapkan sudah bisa diterapkan di tahun depan. 

“Nantinya insentif itu berupa percepatan jalur pemrosesan kepabeanan. Sejauh ini memang dari masukan pada saat penyusunan LCS ini, percepatan proses kepabeanan ini merupakan keuntungan yang bisa dirasakan pelaku usaha,” ujar Bayront saat menjadi narasumber Pelatihan Wartawan Ekonomi dan Bisnis Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara (Sumut), di Parapat, Sabtu (30/10/2021).

Byront mengatakan, saat ini Indonesia menjalin kerja sama LCS dengan 4 negara, yakni Thailand, Malaysia, Jepang dan terbaru dengan Tiongkok yang resmi dilaksanakan pada September lalu. 

“Dan hasilnya sudah cukup lumayan meski memang nilainya cukup kecil yah dibandingkan total nilai ekspor-impor kita,” terangnya. 

Dikatakannya, penggunaan mata uang lokal diharapkan mendiversifikasi mata uang dalam kegiatan ekspor-impor. Saat ini, 83% aktivitas transaksi masih didominasi penggunaan  US$, sementara perdagangannya itu sendiri, 60-70% dilakukan di dalam kawasan. 

“Kondisi ini menyebabkan pelaku usaha di Indonesia berpeluang terpapar resiko terkait gejolak perdagangan keuangan global, sehingga LCS ini diharapkan bisa menjadi alternatif, dan mengurangi kebutuhan terhadap US$ di pasar,” katanya.

Byront menambahkan, kedepannya Indonesia melalui BI akan menambah kerja sama dengan negara lain, terutama yang memiliki hubungan dagang, kegiatan investasi yang cukup baik. 

“Tetapi negara mana saja, belum bisa saya utarakan, karena untuk LCS ini dibutuhkan kesepakatan dua belah pihak,” tutupnya. *(ika)