Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Satika Simamora Sebut Ekonomi Taput Kuat Ditopang UMKM

Ketua Dekranasda Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Satika Simamora, menjadi keynote speaker pada acara Talkshow Ekonomi Sumut tahun 2021 di Hotel Niagara, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sabtu (4/12/2021). suaratani.com - ist

SuaraTani.com – Taput| Ketua Dekranasda Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Satika Simamora, mengungkapkan ekonomi Taput kuat menghadapi pandemi karena ditopang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Sejak periode pertama kepemimpinan Bupati Nikson Nababan sektor UMKM sudah mulai disentuh dan digalakkan,” kata Satika yang menjadi keynote speaker pada acara Talkshow Ekonomi Sumut tahun 2021 di Hotel Niagara, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sabtu (4/12/2021). 

Dihadapan pengurus KAFEGAMA (Keluarga Fakultas Ekonomi Gadjah Mada), para bankir, dan stakeholder lainnya, Satika mengatakan, salah satu sektor UMKM yang dibina yakni petenun. Jumlahnya mencapai 11.000 orang dan 6.000 diantaranya masuk binaan Dekranasda Taput.

“Kreasi dan inovasi melalui UMKM serta sentuhan sektor lainnya, dimasa pandemi ekonomi Tapanuli Utara justru menanjak 1,5 persen,” ucap istri Bupati NIkson Nababan ini.

Ia juga mengungkapkan, satu segmen yakni petenun tidak disangka-sangka mampu menggeliatkan ekonomi miliaran bahkan triliunan tahun ke tahun. Hal itu mengacu, jika satu produk ulos yang dihasilkan petenun perhari dikalkulasi Rp100-500 ribu rata-rata dikalikan 11 ribu petenun, nilainya sungguh luar biasa.

”Kalau saya hitung, APBD Taput bisa diimbangi hasil perputaran ekonomi. Itu satu segmen saja, belum lagi kuliner, kerajinan kayu, ataupun handycraft lainnya,” tambahnya.

Karena itu, Satika mengakui strategi yang dilakukan merubah ulos dari budaya menjadi fashion cukup mumpuni.

”Kita ada lima kecamatan yang tersebar sentra petenun, dan Muara dengan Pulau Sibandangnya menekuni tenun ikat pewarna alam yang sangat diminati pasar,” ujarnya 

Namun, masih ada kendala yang dihadapi, sebut Satika yakni anggaran untuk pembangunan workshop-workshop ajang pameran produk.

”Kita sudah buat galeri UMKM di Sopo Partukkoan persisnya lantai bawah, kita bangga ada acara ini sehingga saya bisa mendapat dukungan dari stakeholder dan juga kita butuh alat mesin pembuatan benang dari serat daun nenas sehingga nantinya kita tidak kesulitan bahan baku benang. Kami sangat butuh anggaran karena memang Pak Bupati masih fokus ke infrastruktur,” ucapnya.

Sebelumnya, dalam Talkshow Ketua KAFEGAMA Asnursyah mengungkapkan, diskusi yang diinisiasi pihaknya sebagai ajang memberikan masukan mensinergikan UMKM dan pariwisata sekaligus pendampingan UMKM.

Perry Warjiyo, Gubernur BI yang juga ketua Umum PP KAFEGAMA melalui virtual mengatakan, bank melalui program bantuan keuangan sangat mendukung kemajuan UMKM.

Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki juga secara virtual sangat mengapresiasi ajang diskusi melalui talkshow.

Teten dalam kesempatan itu mengakui, kunjungan wisatawan hingga September tahun ini lebih baik  dibanding tahun sebelumnya meskipun di tengah pandemi.

Kenaikan ini diminta Teten sangat mendukung UMKM untuk melempar produknya, akan tetapi diharapkan pelaku manfaatkan teknologi digital.

”Gunakan digital dalam menjual produknya bahkan sistem pembayarannya pun sudah harus melalui digital,” katanya.

Teten mengajak segenap stakeholder bersama memajukan UMKM dan Koperasi agar bertransformasi mendongkrak perekonomian secara global.

Hadir dalam talkshow tersebut Komisaris Independen PT INALUM, Martuani Sormin, dan Regional Credit dan Bussiness Development Head Region I Sumatera PT Bank Mandiri Pesero, Tbk Tagor Pasaribu sebagai narasumber sesi pertama.

Untuk sesi kedua Ibrahim (Direktur Kantor Perwakilian BI Sumut), Bambang Tri Cahyono (Dirut Relation dan Sertifikasi Indonesia) dan Prof Wihana Kirana Jaya (Dosen FEB UGM sekaligus Komisaris Holding BUMN Pariwisata).* (darwin nainggolan)