Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Upaya Peningkatan Kemampuan Perempuan, Fasilitator Kelapa Muda Dapat Pelatihan

10 orang fasilitator mendapatkan pelatihan secara maraton yang dimulai Senin (6/12/2021.Mereka nantinya akan turun ke lapangan memberikan pendidikan Kelas Perempuan Mandiri Berbudaya (Kelapa Muda) di Desa Denai Kuala, Pantai Labu, Deliserdang.suaratani.com-ist

Suaratani.com – Medan| Demi menjadikan fasilitator tangguh untuk kelas perempuan, sebanyak 10 orang fasilitator mendapatkan pelatihan secara maraton. Mereka akan turun ke lapangan memberikan pendidikan Kelas Perempuan Mandiri Berbudaya (Kelapa Muda) di Desa Denai Kuala, Pantai Labu, Deliserdang.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumut, Nurlela, menjelaskan perempuan kini masih menjadi kelompok masyarakat tertinggal di berbagai aspek pembangunan. Karenanya, perlu upaya peningkatan kemampuan perempuan.

"Salah satunya dengan memberikan pendidikan melalui sekolah perempuan," ucapnya saat membuka FDG Lanjutan Penyusunan Modul Pelatihan Fasilitator Kelapa Muda di Kantor Dinas PPPA Deliserdang, Senin (6/12/2021).

Dinas PPPA Provinsi Sumut menginisiasi program Kelapa Muda Sumut. Sebagai pilot project, Dinas PPPA menunjuk Himpunan Serikat Perempuan Indonesia (HAPSARI) dan Desa Denai Kuala sebagai mitra. 

"Dengan berdirinya Kelapa Muda, serta adanya potensi partisipasi masyarakat di Desa Denai Kuala. Seperti PKK, Serikat Perempuan Independen, Layanan Berbasis Komunitas (LBK) untuk pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Serta Karang Taruna, maka dapat meningkatkan kesejahteraan perempuan di Desa Denai Kuala," jelas Nurlela. 

Kasi Kelembagaan PUG dan PP Bidang Sosial Politik dan Hukum pada bidang KHPK Dinas PPPA, Devita Mesayu, menambahkan hingga peluncuran Kelapa Muda, Senin (13/12/2021) nanti, para fasilitator akan terus mendapatkan pelatihan, baik pelatihan di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

"Rencana kita, akan terlaksana juga pembelajaran di alam terbuka dari relawan untuk fasilitator. Nanti juga akan bekerja sama dengan Pramuka. Sehingga kita bisa bekali fasilitator di Desa Denai Kuala lebih baik," tuturnya. 

Selain di Deliserdang, imbuh Devita, rencananya Dinas PPPA akan pilih 9 kabupaten/kota di Sumut yang punya komitmen kuat untuk mendukung kelas perempuan. 

"Beberapa kabupaten/kota sudah menghubungi kita untuk kelas perempuan ini. Antara lain Gunung Sitoli dan Labuhanbatu," terangnya.

Kata Devita, HAPSARI mereka pilih sebagai pilot project kelas perempuan di Sumut lantaran HAPSARI memiliki lokus daerah. Sehingga program ini tinggal menguatkan cakupannya. Tidak hanya fokus pada kekerasan perempuan, tapi juga proigram lain, seperti stunting. .

Sementara Kepala Desa Denai Kuala Swardi menuturkan kelas perempuan perlu hadir di desanya. Memang dia akui, hingga kini masih banyak tantangan dalam pembelajaran perempuan.

"Namun dengan kemampuan menerangkan dan berkomunikasi baik dari fasilitator, sehingga saya yakin akan mendukung program. Agar bapak-bapak (warga lelaki) mengerti," tandasnya.

Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Dewan Pengurus HAPSARI Laini Zailani, Bappeda Deliserdang, Dinas P2KBP3A, Dinas PMD Deliserdang, Ketua Ja-Puk, Direktur LBH Apik Medan, PUSPA Sumut, dan PSGA UMSU. *(rag)