SuaraTani.com – Jakarta| Banjir yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Jember, Provinsi Jawa Timur, pada Minggu (9/1/2021) mengakibatkan 2 orang meninggal dunia.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, selain korban meninggal dunia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember masih menyatakan satu warga lainnya hilang. Petugas gabungan yang di bawah koordinasi Basarnas masih memastikan korban hilang dengan upaya pencarian. Sementara itu, banjir yang telah surut ini menyisakan sampah dan lumpur yang terbawa oleh banjir pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB tersebut.
“Laporan BPBD menyebutkan 7 wilayah terdampak di 3 kecamatan yaitu Kelurahan Kaliwates, Sempusari dan Mangli di Kecamatan Kaliwates, Desa Rambipuji dan Ramigundam di Kecamatan Rambipuji serta Desa Kemiri dan Suci di Kecamatan Panti,” ujar Muhari dalam keterangan tertulis, Senin (10/1/2022).
Korban terdampak banjir berjumlah 440 KK atau 1.668 jiwa. Catatan BPBD tidak ada pengungsian akibat peristiwa tersebut. Sedangkan data kerugian masih tetap, yaitu bangunan terdampak 440 unit rumah, tempat ibadah 3 unit dan tempat usaha 2 unit.
Selain di Jember, banjir juga terjadi di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Minggu (9/1/2022) dinihari. Hujan lebat mengguyur kawasan ini yang menyebabkan debit air Sungai Malinau, Sungai Mentarang dan anak Sungai Bengalun meluap.
BPBD Kabupaten Malinau mencatat sekitar 2.886 jiwa terdampak namun tidak ada pengungsian akibat kejadian ini. Pantauan pada Minggu malam, banjir mulai surut, sedangkan cuaca sore tadi masih mendung. Selain itu, sebanyak 571 unit rumah warga dan 1 fasilitas pendidikan terdampak banjir.
Wilayah yang terdampak banjir berada di 6 desa yang tersebar di tiga kecamatan, di antaranya Desa Malinau Kota, Seluwing dan Pelita Kanaan di Kecamatan Malinau Kota, Desa Sempayang dan Sesua di Kecamatan Malinau Barat, serta Desa Pulau Sapi di Kecamatan Mentarang.
Melihat banjir yang telah surut di 2 provinsi tersebut, BNPB tetap mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada. Prakiraan cuaca pada hari ini di 3 kecamatan terdampak masih berpotensi hujan ringan hingga hujan petir. Sedangkan di 3 kecamatan di Kabupaten Malinau berpeluang cerah hingga cerah berawan.
Namun demikian, semua pihak diharapkan untuk tetap waspada dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang pada puncak musim hujan di bulan ini hingga Februari nanti. *(desi)