Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Subsidi Minyak Goreng Langkah Bijak untuk Atasi Kenaikan Minyak Goreng

Pedagang menunjukkan minyak goreng yang dijual di kedainya di kawasan Sei Rotan, Deliserdang, Selasa (11/1/2022).suaratani.com-ist


SuaraTani.com – Medan| Kebijakan pemerintah untuk mensubsidi minyak goreng dinilai langkah yang tepat, jika melibatkan banyak pelaku usaha.

Komisaris PT Palmanco Inti Sawit yang memproduksi minyak goreng Palmanco, Iwan Hartono Alam mengatakan, mahalnya harga minyak goreng saat ini dikarenakan permintaan dari luar negeri yang masih sangat tinggi. Hal ini mendorong terbentuknya harga pasar.

Iwan mengatakan, pihaknya yang bergerak di bidang pengemasan minyak goreng tentunya membutuhkan bahan baku minyak goreng.

“Jadi kami ambil jasa pengemasan, makanya kami jual Rp17.000 per liter,” kata Iwan Hartono di Medan, Selasa (11/1/2022).

Karena itu Iwan berharap, agar subsidi minyak goreng bisa diterima semua pelaku usaha minyak goreng, sehingga target HET Rp14 ribu per liter bisa direalisasikan.

“Karena kami pada dasarnya siap mendukung program pemerintah, sehingga masyarakat bisa terbantu mendapatkan minyak goreng murah. Apalagi kan sebenarnya, kalau harga bahan baku mahal, kami juga harus bayar mahal. Kalau untung, yah tetap segitu-segitu aja,” harapnya.

Iwan menyebutkan, mahalnya harga minyak goreng bukan disebabkan bahan baku yang terbatas, tetapi karena mengikuti harga pasar sebagai imbas permintaan dari negara lain yang sangat tinggi.

“Sebenarnya kalau lihat produksi CPO kita, dari 52 juta ton yang dihasilkan, kebutuhan CPO untuk minyak goreng hanya berkisar 8 juta ton. Jadi  memang murni karena harga pasar,” tandasnya.

Seperti diketahui, harga minyak goreng saat ini masih bertahan mahal. Untuk itu, pemerintah hingga 6 bulan kedepan menggelontorkan subsidi sebesar Rp3,6 triliun dengan menggunakan dana BPBDKS. *(ika)