Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tahun 2021, Sumut Inflasi 1,71%

Koordinator Fungsi Statistik BPS Provinsi Sumut Dinar Butar-butar saat menyampaikan Berita Resmi Statistik secara daring, Senin (3/1/2022).suaratani.com-ist 


SuaraTani.com – Medan| Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat di bulan Desember 2021, seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut mengalami inflasi. 

Koordinator Fungsi Statistik BPS Provinsi Sumut Dinar Butar-butar mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematangsiantar yang mencapai 0,85%, disusul Kota Gunung Sitoli sebesar 0,65%, kemudian Kota Medan sebesar 0,44%.Sementara Kota Padangsidimpuan inflasi sebesar 0,35%, dan Kota Sibolga inflasi sebesar 0,17%. 

“Dengan demikian, inflasi gabungan seluruh kota IHK di Sumut mencapai  0,46%,” ujar Dinar Butar-butar dalam press release bulanan yang masih disampaikan secara daring, Senin (3/1/2022)

Untuk inflasi tahun kalender sendiri menurut Dinar, inflasi tertingi juga dialami Kota Pematangsiantar yang mencapai 2,12%, disusul Sibolga sebesar 186%. Lalu Kota Medan sebesar 1,70%, Kota Padangsidimpuan sebesar 1,49% dan Kota Gunungsitoli sebesar 0,54%.  Dengan demikian secara gabungan, inflasi tahun kalender Sumut sebesar 1,71%.

“Sementara untuk inflasi year on year (yoy) atau inflasi dari Desember 2020 ke Desember 2021 tidak berbeda dengan inflasi tahun kalender,” sebutnya. 

Dinar Butar-butar mengatakan,  inflasi didorong inflasi yang dialami 9 kelompok pengeluaran yakni Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau (0,95%), Kelompok Pakaian dan  Alas Kaki  (0,35%),  Kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga (0,12%), Kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga (0,33%).

Kemudian Kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya (0,01%), Kelompok Penyediaan Makanan dan dan Minuman /Restoran (0,64%), dan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (0,51%, Kelompok Kesehatan (0,01%), Kelompok Transportasi (0,14%).

“Sementara Kelompok Informasi Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami deflasi sebesar 0,06%, sedangkan Kelompok Pendidikan tidak mengalami perubahan,” terangnya. 

Ditambahkan Dinar, jika dilihat lebih rinci berdasarkan komoditi, maka di bulan Desember, inflasi di 5 kota IHK dipicu kenaikan harga cabai rawit, kemudian ikan tongkol . Lalu minyak goreng, telur ayam ras dan daging ayam ras.

“Sedangkan yang memberi andil deflasi atau mengalami penurunan harga terlihat pada komoditas cabai merah, tomat, kentang, pisang dan termasuk biaya administrasi transfer uang,” pungkasnya. *(ika)