Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Suku Bunga Acuan Naik, Rupiah Bertahan dalam Tekanan

Warga menunjukkan uang pecahan kecil. Kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan belum mampu menghindarkan rupiah dari tekanan.suaratani.com-dok

SuaraTani.com – Medan| Kinerja mata uang Rupiah sejak Selasa (20/9/2022) kemarin terus digiring ke  atas 15.000 per US Dolar. Rupiah mengalami tekanan besar seiring dengan rencana kenaikan suku bunga acuan yang diambil oleh Bank Sentral AS. 

Pada Kamis dini hari, Bank Sentral AS telah menaikkan besaran bunga acuannya sebanyak 75 basis poin menjadi 3.25%. Dan The FED masih memberikan sinyalemen kemungkinan kenaikan suku bunga acuan kedepan, dan diperkirakan akan berhenti di tahun 2023 mendatang.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) juga memutuskan untuk menaikkan besaran bunga acuannya sebanyak 50 basis poin menjadi l 4.25%. Setelah BI menaikkan besaran bunga acuannya, terpantau mata uang rupiah masih bertengger diatas 15.000 per US Dolarnya. 

“Kinerja mata uang rupiah di perdagangan sore ini berada di kisaran harga 15.035 per US Dolarnya, “ sebut analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Kamis (22/9/2022).

Gunawan menyebutkan, jika di bulan lalu BI menaikkan besaran bunga acuan yang selanjutnya diikuti oleh kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi di tanah air, maka  kenaikan bunga acuan yang diambil BI pada hari ini lebih merupakan sikap antisipasi lompatan laju tekanan inflasi, seiring dengan meningkatnya kenaikan harga sejumlah kebutuhan masyarakat.

“Termasuk juga kenaikan bunga acuan di negara lain yang turut dibarengi dengan laju tekanan inflasi tinggi,” sebutnya.

Sementara itu, kinerja IHSG yang mengalami tekanan pada sesi perdagangan pagi, perlahan berbalik arah dan mengalami penguatan pada sesi perdagangan siang dan diakhir perdagangan ditutup menguat sebesar 0,43% di level 7.128,91.

Kinerja IHSG sendiri masih dalam track yang positif meskipun tidak sepenuhnya terlepas dari tekanan. Terlebih kinerja indeks bursa global juga mengalami tekanan hebat seiring kenaikan bunga acuan yang diambil Bank Sentral AS atau The FED.

“Kinerja IHSG masih terus berada dalam tren positif, kendati sejumlah bursa di Asia mengalami kinerja yang kurang begitu baik karena terpantau mengalami pelemahan meskipun terbatas,” tambahnya.

Sedangkan untuk harga emas dunia pada perdagangan hari ini juga mengalami pelemahan di kisaran US$1.665 per ons troynya. Kinerja harga emas terpantau sedikit memburuk, meskipun relatif tidak jauh berbeda dengan harga emas pada akhir pekan sebelumnya. 

Sejauh ini harga emas di tarnsaksikan di kisaran harga Rp807 ribu per gramnya. Namun potensi tekanan pada harga emas masih berpeluang untuk terjadi karena sikap Bank Sentral AS masih hawkish sejauh ini. *(ika)