
SuaraTani.com – Medan| Pengelola Laboratorium Pengamat Hama dan Penyakit (PHP) Padang Balangka Kota Padangsidimpuan tetap bersemangat membina para petani di tujuh kabupaten yang menjadi wilayah kerjanya, meski memiliki keterbatasan personel.
“Kita harus tetap membina para petani di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Tapanuli Selatan (Tapsel), Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Mandailing Natal dan Kepulauan Nias, meski krisis tenaga POPTL-PHP,” ujar Kepala Laboratorium PHP Padang Balangka, Marsimin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/9/2022).
Marsimin menyebutkan, wilayah tugas para personel POPT-PHP cukup luas. Untuk Kabupaten Tapteng misalnya, personel POPT-PHP hanya 3 orang yang membawahi 24 kecamatan. Sedangkan di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), 2 petugas harus membawahi 9 kecamatan. Ironisnya, 1 personil POPT-PHP di Kabupaten Paluta segera memasuki masa purna bhakti pada tahun ini.
“Harusnya, setiap kecamatan memiliki 1 personil POPT-PHP. Ini yang membuat kami harus selalu berinovasi agar pembinaan terhadap petani tetap berjalan lancar,” sebutnya.
Di bawah koordinasi Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PTPH) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, pihaknya berupaya semaksimal mungkin melaksanakan dan mengembangkan Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan rekomendasi pengendalian, sesuai tugas dan fungsi institusi ini.
“Ini untuk mewujudkan visi kita menjadi Laboratorium PHP yang terpercaya dan sebagai pusat informasi tentang OPT yang aman dan terkendali,” ucapnya
Dijelaskan Marsimin, sejumlah fungsi yang terus dilakukan pihaknya, diantaranya melakukan analisis data seputar serangan OPT di lapangan, menyusun program sekaligus evaluasi peramalan OPT pangan dan hortikultura, serta memantau dan mengevaluasi penerapan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT.
“Kita juga memberikan layanan informasi dan teknis, termasuk rekomendasi tentang OPT,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya selalu mengkaji dan mengembangkan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu.
“Setiap bulan kita melakukan rapat koordinasi sekaligus evaluasi di kantor ini dengan para koordinator Pengendali POPT-PHP yang berada di wilayah kerja Laboratorium PHP Padang Balangka untuk bertukar pengalaman dan mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi di lapangan,” tambahnya.
Sementara, Kasubbag TU UPT PTPH Sumut, Sa'adi yang melakukan kunjungan kerja, menjelaskan, jumlah personel POPT-PHP sebanyak 163 orang yang membawahi sekira 450 kecamatan. Dari 163 personel itu, sebanyak 60 personel berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sisanya yakni 103 orang merupakan POPT Tenaga Harian Lepas (THL).
“Dari sebanyak 103 personel POPT THL itu, sebanyak 16 orang diantaranya digaji dari APBD Sumut dan sisanya APBN,” sebutnya.
Ia mengakui, peluang untuk penambahan tenaga POPT-THL dari APBN sudah tidak memungkinkan lagi. Sementara, bila berharap dari APBD Sumut, saat ini belum memungkinkan.
Hal itu dibenarkan Kepala UPT PTPH Sumut, Marino, yang dihubungi via telepon selulernya.
“Sejak beberapa tahun lalu kita berupaya mengajukan penambahan tenaga POPTL-PHP, namun belum terealisasi sampai sekarang,” tukasnya.
Kendati demikian, Marino optimistis para punggawa pengawal pertanaman komoditas pangan dan hortikultura di Sumut itu mampu meminimalisir kekurangan personil tersebut.
“Saya yakin dan percaya kawan kawan di lapangan tetap mampu melakukan pembinaan sesuai tugas pokok dan fungsinya,” demikian Marino. *(ika)