Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tolak Kenaikan BBM, Ratusan Massa GMNI Geruduk DPRD Sumut

Ratusan massa dari GMNI cabang Medan menggelar aksi menolak kenaikan BBM di DPRD Sumut.suaratani.com-rag

SuaraTani.com – Medan| Ratusan massa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) DPC Kota Medan, menuntut pemerintah untuk  menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Tuntutan itu disampaikan massa saat melakukan aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRD Provinsi Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (7/9/2022). 

Ketua GMNI Kota Medan, Surya Darmawan Nasution, mengatakan, kebijakan pemerintah menaikkan BBM merupakan tindakan yang tidak mendasar dengan alasan akibat naiknya harga minyak mentah dunia. Padahal trend minyak dunia sedang turun, bahkan sempat di bawah US$90  per barel pada bulan ini. 

"Pemerintah menaikkan harga BBM sangat tidak selaras dengan keadaan dan tujuannya agar BBM bersubsidi dinikmati mereka yang berhak," kata Surya. 

Maka dari itu, massa menolak dan meminta pemerintah meninjau ulang kenaikan BBM. 

"Kami menuntut agar pemerintah mengevaluasi kinerja Pertamina, usut tuntas mafia migas, relokasi anggaran lembaga negara yang tidak  produktif, percepat transisi energi fosil ke energi terbarukan (EBT) dan reformasi institusi Polri," ungkapnya.

Aspirasi massa GMNI Kota Medan ini diterima anggota legislatif dari lima fraksi yakni PKS, Nasdem, Gerindra, Demokrat, PAN. 

Fraksi Demokrat yang diwakilkan Anita, mengatakan langsung kepada massa aksi bahwa secara pribadi dan atas nama Fraksi Demokrat, ia dengan tegas menolak kenaikan harga BBM oleh pemerintah. 

Sementara dari Fraksi PKS, Ahmad Hadian, menambahkan, dari awal hingga nanti, pihaknya secara tegas menolak kenaikan harga BBM.

 "Kita sama-sama tahu bahwa PKS dari awal dan saat paripurna sudah menolak kenaikan harga BBM," ucapnya. 

Namun, ratusan massa dalam aksinya masih menunggu Fraksi PDI-Perjuangan untuk datang menemui massa. Tetapi, tidak ada Fraksi PDI-P yang datang menerima aspirasi massa. 

Dalam orasinya terus menyuarakan penolakan harga BBM. 

"Masih segar di ingatan kita, pada Juni yang lalu Jokowi mengucapkan tidak akan menaikkan BBM. (Sekarang) 200 juta lebih juta masyarakat indonesia ditipu oleh Presiden. Apa yang dilakukan Presiden melukai hati rakyat," ujar orator aksi. *(rag)