Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bupati/Walikota dan OPD se-Sumut Diajak Jadi Role Model ASN BerAKHLAK

Sekdaprov Sumut, Arief S Trinugroho mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi  menghadiri kegiatan internalisasi Core Value ASN BerAKHLAK dan Employer Branding di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro, Medan, Rabu (7/12/2022). suaratani.com - ist

SuaraTani.com - Medan| Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menggelar internalisasi core value Aparatur Sipil Negara (ASN) BerAKHLAK dan Employer Branding ASN. 

Diharapkan, ASN di Lingkungan Pemprov Sumut dan Pemda Kabupaten/Kota dapat senantiasa menerapkan hal tersebut dalam rangka melayani masyarakat.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi diwakili Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut mengharapkan kepala daerah dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) menjadi role model penerapan core value ASN BerAKHLAK. 

Kepala daerah juga diharapkan memiliki nilai-nilai dasar yang sama, yaitu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

“Saya mengajak bupati dan walikota maupun kepala perangkat daerah untuk bisa menjadi  role model atau teladan bagi para ASN sehingga ASN bisa mengimplementasikan core values BerAKHLAK dengan mengacu kepada panduan perilaku yang sudah ditetapkan,” kata Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho.

Hal itu disampaikan Arief membacakan sambutan Gubernur Edy Rahmayadi pada internalisasi Core Value ASN BerAKHLAK dan Employer Branding di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro, Medan, Rabu (7/122022). 

Adapun para peserta yang hadir merupakan Sekrertaris Daerah se-Sumut dan ASN di Lingkungan Pemprov Sumut. 

Sebagai pelayan publik, ASN menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Serta menjadi motor penting dalam pembangunan, transformasi  SDM aparatur yang diwujudkan dengan perubahan  pola pikir dan budaya kerja dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. 

Pola pikir dan budaya kerja penyelenggaraan negara yang semula berorientasi pada pemerintahan sebagai penyedia harus berubah menjadi pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat sebagai pengguna layanan.

Edy juga mengharapkan core value BerAKHLAK dapat terwujud. Bukan hanya sekadar slogan tetapi menjadi akar yang tertanam kuat dalam budaya kerja aparatur sipil negara. 

Untuk itu, diimbau kepada para bupati dan walikota se-Sumut, serta pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemprov Sumut  melakukan internalisasi dan implementasi  tujuh nilai dasar berakhlak. 

Tujuh nilai tersebut meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,  Harmonis,  Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang disingkat BerAKHLAK.

Internalisasi dilakukan bertujuan untuk  membangun jiwa ASN yang senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. 

Pemprov Sumut senantiasa mendukung penuh percepatan transformasi sumber daya manusia aparatur di Sumut. Oleh sebab itu, Pemprov akan terus mendorong penerapan core value ASN BerAKHLAK pada ASN di Sumut.

Hal ini dilakukan sehingga para ASN Pemprov Sumut dapat dengan maksimal melayani masyarakat, melayani masyarakat merupakan hal yang harus dipatri di dalam diri seorang ASN.

"Semoga Sumut BerAKHLAK, membawa perubahan pola pikir dan budaya kerja baru ASN menuju pelayanan publik yang prima," kata Kepala Biro Organisasi Setdaprov Sumut Aprilia Siregar.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri, Sugeng Hariyono mengatakan ASN harus dapat mengaktualisasi sebagai ASN BerAKHLAK dan berinovasi digitalisasi era 4.0. 

Sehingga menghasilkan ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) serta menatati ketentuan peratuan perundang-undangan.

Kegiatan tersebut diisi dengan berbagai materi yang disampaikan oleh motivator dari ACT Consulting. Salah satunya Arif Rahman Saleh. 

Ia memaparkan ada 8 langkah membangun budaya kerja BerAKHLAK. Pertama pemetaan, kedua sosialisasi dan internalisasi. 

Ketiga, memiliki kompetensi membangun budaya kerja. Keempat membentuk pemimpin. Kelima menjadi agen perubahan. Keenam evaluasi dan intervensi. Ketujuh penghargaan dan apreasiasi. Terakhir memanfaatkan teknologi.

Airf pun menyebut, ASN dapat dikatakan super apabila memiliki lima kemampuan. Pertama mampu bertahan dalam kondisi apapun. Kedua, mampu beradaptasi dengan perubahan apapun. 

Ketiga, mampu bekerja sama dengan siapapun. Kelima, mampu memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat. Kelima, mampu tetap berprestasi dalam kondisi apapun. * (wulandari)