Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kualitas dan Kuantitas Ekspor Perikanan di Perbatasan Negara Diperkuat

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Pamuji Lestari memberikan arahan saat meninjau perbatasan Sebatik, Senin (12/12/2022). sumber: kkp

SuaraTani.com - Sebatik| Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat perannya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor di perbatasan negara, termasuk di perbatasan pulau terluar Sebatik.

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Pamuji Lestari mengatakan, perbatasan merupakan pintu yang dapat mempermudah kegiatan ekspor produk perikanan.

"Seperti di perbatasan di Sebatik ini, kami titip untuk terus diperkuat sisi quality assurancenya," kata sosok yang akrab disapa Tari ini usai meninjau perbatasan Sebatik, Senin (12/12/2022). 

Tari mengingatkan perbatasan bisa menjadi peluang dan tantangan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor. Jika hal ini terlaksana, maka akan berdampak pada kesejahteraan nelayan yang ada di sekitar, khususnya Pulau Sebatik.

"Kehadiran BKIPM di sini sangat vital karena kita menjadi representasi negara di wilayah perbatasan," terangnya.

Dalam kesempatan ini, Tari juga mengapresiasi sinergitas dan semangat gotong-royong petugas BKIPM di Sebatik. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan ekspor dalam dua bulan terakhir. 

Selama Oktober 2022, terdapat 28.770 kg komoditas perikanan yang dikirim dari Sebatik ke Tawau, Malaysia. Jumlah ini meningkat menjadi 201.314 kg di bulan November 2022.

"Tentu ini peningkatan yang luar biasa, karenanya kami minta untuk terus dipertahankan," ujarnya.

Sebagai informasi, Tari sempat menyaksikan kegiatan pemuatan produk perikanan yang akan diekspor menuju Tawau, Malaysia. 

Bahkan, Tari juga menyerahkan sertifikat HACCP kepada 3 unit pengolah ikan (UPI) asli Sebatik yang telah memenuhi standar untuk melaksanakan kegiatan ekspor perikanan.  

"Terimakasih atas kerja luar biasa rekan-rekan semua yang terus semangat dan bergotong-royong serta bersinergi dengan lembaga terkait," tutupnya. 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya memaksimalkan keberadaan unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. 

Hal ini penting agar menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat dan negara. * (putri)