Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Manfaatkan Potesi Daerah, Satika Simamora Perjuangkan Taput Menjadi Produsen Benang Tenun Mandiri

Ketua Dekranasda Tapanuli Utara (Taput), Satika Simamora membuka acara "Pelatihan Pengolahan Serat Daun Nenas Menjadi Benang Tenun" di Hotel Palapa Tarutung, Kabupateb Taput, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Selasa (6/12/2022). suaratani.com - darwin nainggolan

SuaraTani.com-Taput| Ketua Dekranasda Tapanuli Utara (Taput), Satika Simamora membuka acara "Pelatihan Pengolahan Serat Daun Nenas Menjadi Benang Tenun" di Hotel Palapa Tarutung, Kabupateb Taput, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Selasa (6/12/2022).

Pelatihan berlangsung selama 5 hari  yang diikuti oleh 30 orang peserta yang berprofesi sebagai penenun yang berasal dari Kecamatan Sipahutar dan Tarutung.

Pelatihan ini menurut Satika yang didampingi Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian dan Perdagangan Taput serta narasumber, Alan Sahroni sebagai upaya pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) di Taput melalui pengolahan serat daun nenas menjadi benang tenun. 

Satika Simamora menyampaikan bahwa Kabupaten Taput memiliki potensi sebagai produsen benang tenun yang berasal dari olahan serat daun nenas. 

"Kabupaten Tapanuli Utara memiliki potensi yang baik untuk menjadi produsen benang tenun dari serat daun nenas karena kita punya daerah yang memiliki perkebunan nenas yang sangat luas, salah satunya yaitu Kecamatan Sipahutar," ujar Satika.

"Kita juga memiliki banyak penenun ulos di Kecamatan Tarutung, Siatas Barita, Sipoholon, Muara dan beberapa kecamatan lainnya yang akan menampung benang dari serat daun nenas tersebut," sambung Satika Simamora. 

Satika juga menjelaskan bahwa proses pembuatan benang tenun tersebut dapat dikerjakan di rumah sembari menunaikan pekerjaan rumah tangga lainnya. 

"Proses pembuatan benang tenun dari serat nenas ini sangat bagus untuk para ibu-ibu yang ada di Tapanuli Utara karena bisa dilakukan di rumah kita masing-masing. Jadi, sambil kita bekerja, pekerjaan di rumah tangga kita juga bisa jalan. Kita dapat melihat dan menjaga anak-anak dan keluarga kita setiap hari," tambah Satika Simamora. 

Kepada seluruh peserta pelatihan yang hadir saat ini, Satika berpesan untuk menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

"Terapkan semua ilmu yang telah kita dapat dalam usaha dan kehidupan sehari-hari," ucap Satika diakhir sambutannya. 

Narasumber, Alan Sahroni yang juga merupakan owner Al Fiber asal Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat menyampaikan peluang keuntungan pengolahan serat daun nenas menjadi benang tenun. 

"Jika sebelumnya daun nenas hanya merupakan limbah yang dibuang, saat ini kita memperkenalkan inovasi baru bahan baku benang tenun dari serat daun nenas. Satu hektare lahan kebun nenas dapat menghasilkan sekitar 10 hingga 20 ton benang serat nenas," kata Alan Sahroni.

Dalam kesempatan tersebut, salah satu peserta pelatihan dari Kecamatan Sipahutar menyampaikan apresiasi atas kepedulian pemerintah kepada masyarakat khususnya pelaku IKM melalui berbagai pelatihan dan bimbingan. 

"Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara khususnya Ketua Dekranasda Tapanuli Utara atas dukungan, kepedulian dan promosi yang luas terhadap produk IKM di Kabupaten Tapanuli Utara. Semoga kami dapat menerapkan semua ilmu yang kami dapat dalam pelatihan ini untuk usaha dan kehidupan sehari-hari," ucap boru Simanjuntak.*(darwin nainggolan)