Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Alokasi Pupuk Subsidi Tahun 2023 untuk Sumut Naik Jadi 396.325 Ton

SVP Penjualan Wilayah Barat PT Pupuk Indonesia,  Agus Susanto menjukan ketersediaan atau stok pupuk bersubsidi di gudang Lini II yang ada di Paya Pasir, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. suaratani.com - junita sianturi

SuaraTani.com - Medan| Untuk tahun 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan pupuk bersusbsidi untuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sebanyak 396.325 ton. Dibanding tahun 2022 lalu, alokasi ini meningkat.

"Tahun lalu, kita hanya mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 295.180 ton," kata Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Lucyantini kepada wartawan, Rabu (4/1/2023), di Medan. 

Lucyantini mengatakan, alokasi pupuk subsidi yang diterima dari pemerintah pusat untuk tahun 2023 terdiri dari tiga jenis pupuk, yakni urea, NPK dan NPK Formula Khusus.

Untuk pupuk Urea yang dialokasikan sebanyak 239.957 ton, NPK sebanyak 148.676 ton dan pupuk NPK Formula Khusus sebanyak 7.692 ton.

“Jadi, total keseluruhan alokasi pupuk subsidi yang kita terima dari Kementerian Pertanian untuk tahun 2023 sebanyak 396.325 ton,” jelasnya.

Lucyantini yang didampingi Plh Sarana dan Prasarana Dinas TPH Sumut, Heru Suwondo,  mengatakan, dibanding tahun lalu penerimaan pupuk bersubsidi Sumut mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama jenis pupuk urea.

“Tahun lalu alokasi pupuk urea kita hanya berkisar 168.487 ton tapi sekarang menjadi 239.957 ton. Ada penambahan sebanyak 71.470 ton,” jelasnya.

Begitu juga dengan NPK Formula Khusus, kata Lucyantini, tahun lalu Sumut tidak mendapatkan alokasi tapi sekarang mendapat alokasi sebanyak 7.692 ton.

Sedangkan untuk pupuk bersubsidi jenis NPK penambahan yang diperoleh menurut Lucyantini tidak terlalu signifikan, hanya berkisar 21.983 ton.

“Tahun 2022 lalu kita mendapat 126.693 ton tapi tahun ini ditambah 21.983 ton sehingga menjadi 148.676 ton,” jelasnya.

Terhadap kebutuhan pupuk bagi petani di Sumut dengan alokasi yang diterima, menurut Lucyantini masih sangat jauh berkurang terutama untuk pupuk NPK.

“Kalau untuk pupuk urea dengan alokasi sekarang ini mungkin masih bisa tercover ya, untuk kebutuhan petani, tetapi untuk NPK masih kurang banyak,” kata Lucyantini.

Dikatakannya, dengan alokasi yang ada, khusus untuk pupuk NPK hanya mampu memenuhi 30% dari kebutuhan NPK di Sumut.

Begitupun, Lucyantini meminta para petani tidak perlu khawatir ataupun panik terhadap alokasi pupuk yang ada saat ini. Karena bila terjadi kekurangan pupuk, pihaknya akan mengusulkan penambahan pupuk ke pusat.

“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kita selalu mengusulkan penambahan ataupun realokasi ke pusat apabila terjadi kekurangan pupuk,” ujarnya. 

Dan, biasanya kata Lucyantini, usulan itu dilakukan pada pertengahan tahun dan menjelang akhir tahun saat puncak tanam padi kedua. * (junita sianaturi)