Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bupati Taput Buka Festival Lokakarya 7 Calon Guru Penggerak

Bupati Nikson saat memberikan sambutan ketika membuka  Festival Lokakarya 7 Calon Guru Penggerak, Sabtu (15/4/2023).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Taput| Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan membuka secara resmi Lokakarya 7 Festival Panen karya hasil belajar pada program pendidikan guru penggerak angkatan 6 Kabupaten Taput,  di Sopo Partukkoan Tarutung, Sabtu (15/4/2023).

Lokakarya yang mengambil tema" Panen Karya Hasil Belajar " dihadiri Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sumatera Utara, Joko Ahmad Julifan, kepala cabang dinas pendidikan wilayah IX, 121 orang peserta yang terdiri dari calon guru penggerak, pengajar praktik, pengawas sekolah dan komunitas pengajar di Taput.

Dalam arahannya, Bupati Nikson, mengatakan, filosofi orang batak "Anak kon ki do Hamoraon di au"  sudah sejak zaman dahulu hingga sekarang,

Orang tua selalu menanamkan filosofi ini kepada anak sejak dini, dan berusaha sekuat tenaga tampa lelah untuk menyekolahkan anak-anaknya, dengan harapan kelak akan menjadi orang sukses.

"Dengan program guru penggerak ini dapat menjadikan peserta didik menjadi generasi muda  yang memiliki kecerdasan yang komprenhensif, yang produktif, inovatif dan damai dalam intraksi sosial serta berkarakter yang kuat," ucap bupati.

Dikatakannya, selepas lulus dari SMA sederajat, para orang tua pasti menginginkan anaknya melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Sebagian besar kalau mau kuliah paling dekat  ke Medan. Tetapi bila di di daerah ini ada universitas negeri, tentunya biaya yang dikeluarkan para orang tidak sebesar bila mereka kuliah di luar Tapanuli Raya. 

Dan ini diyakini membawa dampak pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah ini.

“Untuk itu kita berharap agar bapak presiden segera mencabut moratorium pembangunan universitas baru,sehingga apa yang kita cita-citakan bersama dapat terlaksana," harap Bupati Nikson.

Kepala Balai besar Guru Penggerak Provinsi Sumut,.Joko Ahmad Julifan dalam sambutannya mengatakan, Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sumut ini baru lahir belum lama ini, tepatnya 9 bulan yang lalu.

Hal ini  merupakan hasil transformasi di Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi.

"Bapak Menteri mengarahkan di seluruh provinsi yang ada di lndonesia ini akan menghasilkan Balai Besar Guru Penggerak, dari scambel itu maka lahirlah 6 balai besar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara,” ujar joko.

Joko menjelaskan, Balai Besar Guru Penggerak diberi tugas oleh Mentri sesuai dengan Permendikbud  agar melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan guru, pendidik lainnya, terakhir pendidikan kepala sekolah dan pengawas sekolah untuk semua jenjang mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK.

"Ketika Bapak dan ibu menjadi guru penggerak, bukan hanya baik bagi diri Bapak dan Ibu sendiri, tapi dapat bermanfaat bagi guru guru lain di sekitar kita dan dapat menggerakkan ekosistem pendidikan di lingkungan sekitar kita," harap Joko.

Kepala Dinas Pendidikan Taput, Bontor Hutasoit, dalam laporannya mengatakan, lokakarya 7 ini dilaksanakan mendasari surat Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sumatera Utara no.0075/b7.1/G70008/2023 tertanggal 13 januari 2023 perihal pemberitahuan jadwal lanjutan program CGP angkatan 6 dan 7 tahun 2023.

"Kegiatan ini bertujuan agar calon guru penggerak dapat menjelaskan proses yang dialami dan praktek baik yang didapatkan dalam mengembangkan program yang berdampak pada siswa,calon guru penggerak dapat menjelaskan saran untuk penggembangan program dari para pengunjung serta  CGP dapat membagilan hasil pembelajaran selama enam bulan dan dampaknya terhadap diri,undangan lokakarya,Dinas Pendidikan dan kepala sekolah  serta komunitas daerah" ujar Bontor. *(darwin nainggolan)