Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Libur Idulfitri Usai, Harga Cabai Anjlok

Suasana di salah satu pasar tradisional di Kota Medan. Di hari pertama kerja, harga cabai merah anjlok.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Hari pertama bagi lembaga pemerintahan maupun perusahaan lainnya, belum diikuti dengan normalnya aktivitas masyarakat. 

Kondisi jalan masih terlihat lengang, sementara sejumlah pasar tradisional juga terlihat belum normal, karena masih banyak pedagang yang memilih libur dan pembeli juga belum terlihat ramai.

Di sejumlah pasar tradisional, di wilayah Medan dan sekitarnya. Terlihat ada fluktuasi harga komoditas pangan yang bergerak cukup liar. 

Untuk harga cabai merah pada hari ini ada yang dijual di angka Rp8.000 per Kg, meskipun disisi lainnya harga cabai merah ada yang dijual dikisaran Rp20 ribuan per Kg. 

“Perbedaan atau disparitas harga tersebut sangat mudah dijumpai dalam satu pasar tradisional yang sama,” ujar Ketua Tim Pemantau Harga Bahan Pokok Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Rabu (26/4/2023).

Sementara itu, harga cabai rawit dijual dalam rentang Rp13 ribu hingga Rp20 ribu per Kg nya. Untuk harga bawang merah dijual dalam rentang Rp23 ribu hingga Rp28 ribu per Kg nya.

Sementara bawang putih dijual dalam rentang Rp27 ribu hingga Rp30 ribu per Kg nya. Sejumlah harga komoditas lainnya terpantau masih cukup stabil diantaranya adalah daging ayam yang dikisaran Rp30 ribuan per Kg, daging sapi berada dikisaran Rp130 ribu per Kg, telur ayam dikisaran Rp26 ribu per Kg.

Sementara itu harga minyak goreng, gula pasir, dan bera juga relatif tidak banyak mengalami perubahan sejauh ini. 

“Untuk penurunan harga sejumlah komoditas pangan hortikultura seperti cabai dan sayur sayuran, memang masih sesuai dengan proyeksi sebelumnya. Dimana saya sempat mengkuatirkan nantinya akan ada limpahan stok yang bisa membuat harga pangan turun,” sebutnya.

Limpahan stok tersebut datang dari stok barang yang lama yang belum laku terjual, serta ditambah dengan stok baru dari petani yang mulai kembali turun ke ladang. 

Dan memang penambahan stok ini sangat rentan memicu penurunan harga komoditas hortikultura seperti cabai dan sayur-sayuran. Karena komoditas tersebut gampang busuk.

Diperkirakan stok akan terus meningkat seiring dengan aktivitas masyarakat yang berangsur normal. Untuk menghindari potensi kerugian petani, khususnya petani cabai, maka sebaiknya petani melakukan penjadwalan panen secara lebih terukur sehingga harga cabai di tingkat petaani tidak terpuruk dalam. 

“Kalau melihat mobilitas masyarakat sejauh ini, pada dasarnya di pekan ini geliat aktifitas masyarakat di banyak sektor sudah mulai terlihat. Namun baru akan kembali normal di pekan depan, khususnya setelah libur hari buruh pada tanggal 1 Mei mendatang,” pungkasnya.  *(ika)