Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kemendag Gelar Sosialisasi Kebijakan SRG dan PLK di Sulawesi Utara

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menjadi pembicara pada Sosialisasi Kebijakan Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) dengan tema “Meningkatkan Literasi Stakeholders Tentang Kebijakan SRG dan Pasar Lelang Komoditas PLK” yang berlangsung di Hotel Mercure, Tateli, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (9/2/2024).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Minahasa| Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga menyampaikan, Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong pemberdayaan petani, nelayan,dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menunjang manajemen pasokan.  

Hal ini disampaikan Wamendag  Jerry saat menghadiri kegiatan Sosialisasi  Kebijakan Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) yang digelar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) di Hotel Mercure, Kabupaten Minahasa,Sulawesi Utara, Jumat (9/2/2024). 

“SRG dan PLK diharapkan dapat menciptakan efisiensi mata rantai perdagangan, sarana pembentukan harga yang transparan, dan referensi harga komoditas. Tidak hanya itu, instrumen ini merupakan pilihan bagi petani, nelayan, dan UMKM dalam menunjang manajemen pasokan dan membuka akses pembiayaan. Lebih jauh lagi, skema ini diharapkan dapat menjadi instrumen logistik dan distribusi, serta pemberdayaan petani, nelayan, dan UMKM untuk mendukung tata niaga komoditas yang berkeadilan,” ujar Wamendag Jerry.

Wamendag Jerry menjelaskan,pemerintah melalui Kementerian Perdagangan terus mendorong pengamanan dan penguatan pasar dalam negeri. 

Caranya, membenahi sistem distribusi yang menunjang daya saing perdagangan, perbaikan iklim investasi, peningkatan ekspor, pemberdayaan UMKM,dan perlindungan konsumen.

Dari berbagai upaya tersebut, salah satu yang terus dikembangkan Kementerian Perdagangan melalui Bappebti adalah instrumen SRG dan PLK.

Wamendag Jerry  mengatakan, nilai Resi Gudang yang diterbitkan pada 2023 tercatat sebesar Rp954,55 miliar dengan total pembiayaan mencapai Rp583,98 miliar. Adapun komoditasnya terdiri dari gabah, beras,  kopi, ikan, rumput laut, dan gula. 

Potret  SRG pada 2023 tersebut sudah  cukup baik, namun capaian tersebut belum  optimal. Pemanfaatan SRG masih dapat ditingkatkan, baik jumlah SRG yang dimanfaatkan maupun komoditasnya.

Untuk itu, Kementerian Perdagangan melaksanakan Sosialisasi Kebijakan SRG  dan PLK dalam rangka perluasan pemanfaatan SRG nasional, termasuk di Sulawesi Utara.

“Percepatan optimalisasi SRG harus dilakukan. Hal ini dapat ditempuh melalui  fokus SRG untuk orientasi ekspor, pelibatan pelaku UMKM, integrasi sistem, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, dan penguatan regulasi dengan penyusunan ketentuan umum bidang SRG. 

Kementerian Perdagangan juga membangun 123 gudang SRG yang kepemilikannya telah diserahkan ke pemerintah daerah di 105 kabupaten/kota untuk mendorong percepatan pelaksanaan SRG. Perluasan pemanfaatan SRG di berbagai daerah tersebut, tidak terkecuali di Sulawesi Utara,” ungkap Wamendag Jerry.

Berdasarkan data Bappebti,Kementerian Perdagangan telah membangun 2 unit SRG di Sulawesi Utara. 1 unit SRG berlokasi di Kabupaten Bolaang Mongondow dan 1 unit SRG lainnya di Kabupaten Minahasa Selatan.

Wamendag Jerry mengutarakan, Bappebti juga terus mendorong pengembangan PLK yang menjadi salah satu instrumen perdagangan untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok komoditas.

Adapun nilai transaksi PLK pada 2023 mencapai Rp66,01 miliar atau tumbuh 25,1% dibandingkan 2022. Pengembangan PLK diharapkan mampu menyediakan mekanisme perdagangan yang transparan, akuntabel, dan adil. PLK akan terus dikembangkan, baik spotmaupun forward, dan terintegrasi dengan SRG.

“Kementerian Perdagangan akan terus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara untuk mengembangkan instrumen SRG dan PLK secara berkelanjutan. Berbagai pihak diharapkan dapat bersatu dalam meningkatkan kerjasama, kolaborasi, dan saling bersinergi,” jelas Wamendag Jerry.

Wamendag Jerry menyatakan, implementasi instrumen SRG dan PLK akan terlaksana dengan baik. SRG dan PLK juga akan membawa manfaat bagi masyarakat luas dan perekonomian Indonesia.

“Manfaat utama SRG  adalah sebagai instrumen pengendalian harga, ketersediaan bahan pokok, mendorong terjaganya inflasi, dan mendorong ekspor. SRG juga memberikan manfaat bagi petani, nelayan, pekebun, dan pelaku usaha karena dapat digunakan sebagai sarana tunda jual saat harga komoditasturun. Selain itu, pemilik barang dapat memperoleh pembiayaan dari bank melalui Resi Gudang yang diagunkan dengan standar mutu komoditas yang tetap terjaga,” ungkap Wamendag Jerry. *(jasmin)