SuaraTani.com - Jakarta| Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan tingkat kewaspadaan Gunung Lokon di Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
Keputusan ini berlaku mulai Rabu, (3/9/2025) pukul 12.00 WITA, dan diambil berdasarkan hasil pengamatan serta analisis data visual dan instrumental yang menunjukkan kecenderungan peningkatan dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menjelaskan, peningkatan aktivitas tampak jelas pada rekaman kegempaan.
"Telah terjadi peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Lokon, khususnya gempa vulkanik dangkal sebanyak 143 kejadian, gempa hembusan 72 kejadian, gempa vulkanik dalam 15 kejadian, dan gempa tektonik jauh 8 kejadian," ujarnya di Bandung, Rabu (3/9/2025).
Selain aktivitas kegempaan, data deformasi dari tiltmeter juga menunjukkan adanya inflasi. Stasiun Pelangi merekam peningkatan pada sumbu radial (sumbu Y) sejak 17 Agustus hingga 2 September 2025, yang menjadi salah satu indikator penunjang keputusan peningkatan level aktivitas.
Wafid mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi erupsi freatik, yaitu erupsi yang disebabkan oleh kontak uap magma dengan air hidrotermal yang dapat terjadi secara tiba-tiba, dengan atau tanpa indikasi peningkatan yang jelas sebelumnya.
Untuk keselamatan, masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati atau beraktivitas dalam radius 2,5 km dari kawah Tompaluan, yang merupakan pusat aktivitas.
"Apabila terjadi erupsi disertai hujan abu, masyarakat dihimbau tetap berada di dalam rumah. Bagi yang berada di luar rumah, dianjurkan menggunakan pelindung hidung dan mulut (masker) serta pelindung mata (kacamata) untuk mengurangi paparan abu vulkanik," jelasnya.
Gunung Lokon berada di Kota Administratif Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, dengan posisi geografis sekitar 1?21?30? Lintang Utara dan 124?47?30? Bujur Timur, serta ketinggian puncak sekitar 1.579 meter di atas permukaan laut (data dasar gunungapi). Aktivitas gunung ini terus dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi yang terletak di Kelurahan Kakaskasen, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.