SuaraTani.com - Jakarta| Pada awal Oktober, sebagian wilayah Indonesia mulai bertransisi dari musim kemarau menuju musim hujan, yang ditandai dengan meningkatnya curah hujan di berbagai daerah. Pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan ini dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem.
"Pada periode 13-16 Oktober 2025, BMKG memprediksi cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi hujan ringan hingga hujan lebat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam siaran pers, Senin (13/10/2025) di Jakarta.
Menurutnya, perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.
Kemudian, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara.
Selanjutnya, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Muhari mengatakan, menghadapi pergantian musim dan potensi cuaca ekstrem, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Saat beraktivitas di luar ruangan, hindari pohon, papan reklame, dan bangunan yang rapuh apabila hujan disertai angin kencang.
"Bagi warga yang tinggal di daerah perbukitan, lereng tebing, dan kaki gunung, perlu mewaspadai hujan lebat yang terjadi lebih dari satu jam karena dapat memicu banjir dan longsor. Segera lakukan evakuasi mandiri bila kondisi tersebut terjadi," terangnya.
Sementara kepada pemerintah daerah, khususnya BPBD, BNPB lanjut Muhari, mengingatkan agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi kapan saja. * (wulandari)