SuaraTani.com - Jakarta| Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Komisi IV DPR RI bersinergi meningkatkan kapasitas produksi benih ikan unggul untuk mendukung program swasembada pangan nasional.
Salah satu langkah strategis yakni memperkuat fungsi Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) Cangkringan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai pusat produksi benih unggul tingkat daerah.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Tb Haeru Rahayu, mengatakan DIY memiliki potensi luar biasa.
Pada tahun 2024, produksi ikan air tawar DIY mencapai 97,4 ribu ton dengan kontribusi lebih dari 56 persen berasal dari Sleman.
"Ini membuktikan bahwa Sleman bukan hanya sentra benih, tetapi juga produsen ikan air tawar skala besar yang berperan strategis bagi ketahanan pangan nasional,” ujar Tebe dalam siaran resmi, Senin (10/11/2025) di Jakarta.
Sebagai salah satu balai unggulan di DIY, BPTPB Cangkringan memiliki fasilitas yang lengkap dan kapasitas produksi benih yang besar, sehingga sangat potensial untuk dioptimalkan dalam memenuhi kebutuhan benih baik di tingkat daerah maupun nasional.
Benih yang dihasilkan BPTPB Cangkringan memiliki tingkat kelangsungan hidup tinggi dengan pertumbuhan optimal.
“Ini adalah contoh nyata bahwa sinergi antara KKP dan pemerintah daerah mampu memberikan dampak langsung bagi pembudidaya,” terang Tebe.
Ia menegaskan bahwa KKP terus mendorong penguatan balai benih ikan daerah agar tidak hanya berfungsi sebagai penyedia benih, tetapi juga menjadi pusat inovasi dan pembenihan yang mampu menghasilkan benih unggul dan terjangkau bagi pembudidaya.
“Kami berharap dukungan penuh juga dari Komisi IV DPR RI dalam penguatan anggaran untuk pengembangan benih dan induk ikan unggul, baik di UPT Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya maupun di masyarakat pembudidaya,” tutup Tebe.
Dukungan Komisi IV DPR
Sementara itu Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto mengakui bahwa sektor perikanan budidaya memiliki peran strategis dalam menyediakan sumber protein berkualitas tinggi bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Produktivitas perikanan penting disokong terlebih pemerintah saat ini menggencarkan program berbasis pangan.
“Ikan merupakan sumber protein dan omega-3 yang mampu menunjang kesehatan dan kecerdasan anak bangsa. Komisi IV DPR RI meminta KKP, pemerintah provinsi, serta pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional agar memasukkan menu ikan ke dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujar Titiek.
Menurut Titiek, selain untuk meningkatkan ketahanan pangan, pengolahan dan penyediaan ikan di sekolah juga dapat mendorong peningkatan konsumsi ikan nasional serta mendukung kesejahteraan pembudidaya dan pelaku UMKM pengolahan ikan.
Titiek juga mengapresiasi kontribusi BPTPB Cangkringan yang telah menyediakan benih berkualitas untuk pembudidaya di wilayah DIY dan daerah sekitar.
Menurutnya, Komisi IV DPR RI berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dari sisi regulasi, penganggaran, dan pengawasan agar sektor perikanan budidaya semakin maju dan berkelanjutan.
Sebagai informasi, pada rangkaian kegiatan kunjungan kerja bersama Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu, KKP menyerahkan bantuan calon induk ikan kepada BPTPB Cangkringan.
Bantuan tersebut terdiri dari 12 paket calon induk ikan lele serta calon induk ikan patin sebanyak 75 ekor jantan dan 150 ekor betina, yang disuplai dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. * (putri)


