SuaraTani.com - Jakarta| Anggota Komisi II DPR RI, Cindy Monica Salsabila Setiawan, mendesak pemerintah pusat segera menetapkan status bencana nasional menyusul banjir dan longsor besar yang melanda Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut), dan Aceh.
Ia menilai skala kerusakan yang terjadi sudah jauh melampaui kemampuan pemerintah daerah untuk menangani secara mandiri.
Cindy mengungkapkan bahwa Sumbar merupakan wilayah dengan dampak terparah, di mana sejumlah akses jalan utama putus total akibat longsor, menyebabkan banyak kawasan terisolasi.
Kondisi ini menghambat mobilisasi bantuan serta memperlambat proses evakuasi warga. Ribuan pengungsi dilaporkan mengalami kekurangan pasokan makanan, bahkan beberapa titik pengungsian mulai menghadapi situasi kelaparan akibat logistik tidak dapat menembus wilayah terisolasi.
“Situasi di lapangan benar-benar darurat. Banyak wilayah terisolasi dan bantuan tidak bisa masuk dengan cepat. Ini kondisi yang sangat mengkhawatirkan dan perlu penanganan nasional,” papar Cindy dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Selain terputusnya akses jalan, listrik padam di berbagai daerah terdampak dan jaringan telekomunikasi lumpuh, membuat komunikasi darurat dan koordinasi penyelamatan terganggu.
Kondisi ini turut memperlambat pendataan korban dan penyaluran bantuan oleh tim relawan maupun aparat setempat.
Cindy menekankan bahwa bencana hidrometeorologi di tiga provinsi tersebut telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur besar-besaran, menimbulkan korban jiwa, serta memaksa ribuan warga mengungsi.
Ia memperingatkan bahwa tanpa langkah sigap dari pemerintah pusat, dampak bencana berpotensi semakin meluas.
“Saya mendesak pemerintah menetapkan status bencana nasional agar seluruh sumber daya negara bisa dikerahkan. Ini penting untuk mempercepat pemulihan, membuka akses jalan, memastikan logistik masuk, dan memulihkan listrik serta komunikasi,” ujarnya.
Ia juga menyerukan percepatan pengiriman logistik darurat, alat berat, tenaga kesehatan, dan tim SAR ke wilayah yang masih terisolasi.
Cindy juga menilai perlunya penguatan mitigasi bencana lewat perbaikan daerah aliran sungai (DAS), penataan kawasan rawan bencana, hingga penguatan sistem peringatan dini.
“Masyarakat di Sumbar, Sumut, dan Aceh butuh kehadiran negara saat ini juga. Situasinya sangat mendesak dan tidak boleh ditunda lagi,” jelasnya.
Hingga saat ini, proses evakuasi dan pendataan korban masih berlangsung. Pemerintah pusat diharapkan segera mengambil langkah strategis demi keselamatan warga serta percepatan pemulihan di seluruh wilayah terdampak. * (putri)


