Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jelang Akhir Pekan, IHSG dan Rupiah Anjlok

Ilustrasi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali sesi pembukan perdagangan dengan dibuka melemah di level 6.246,32. Kinerja pasar saham mengalami tekanan seiring dengan memburuknya kinerja bursa saham di Amerika Serikat (AS) sebelumnya. suaratani.com - dok

SuaraTani.com-Medan| Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali sesi pembukan perdagangan dengan dibuka melemah di level 6.246,32. Kinerja pasar saham mengalami tekanan seiring dengan memburuknya kinerja bursa saham di Amerika Serikat (AS) sebelumnya. Tekanan pada bursa di AS dikarenakan oleh kenaikan Yield obligasi yang ada di AS. 

Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin mengatakan,  kenaikan Yield ini setidaknya menjadi sinyalemen bahwa inflasi kembali mengalami peningkatan. 

Kenaikan inflasi berpeluang untuk mendorong kenaikan sukubunga acuan. Dan, tentunya akan membuat US Dolar lebih diminati ketimbang asset yang lainnya. Khususnya asset dengan risiko lebih tinggi di Negara berkembang. 

"Kenaikan yield tersebut juga akan membuat ekspektasi stimulus sedikit memudar. Indikasi pemulihan yang belum matang  hanya menciptakan tekanan di pasar keuangan, dimana bursa saham yang paling menderita akibat kenaikan yield obligasi AS itu sendiri," kata Gunawan di Medan, Jumat (26/2/2021).

Untuk IHSG pada hari ini, kata dia, akan terus mencoba menembus level psikologis 6.200. Meskipun sempat sesaat menembus level tersebut, namun sejauh ini IHSG masih mampu berada di atas 6.200. Sementara itu,  Rupiah juga melemah di atas 14.100 per US Dolar.  Rupiah ditransaksikan di kisaran level 14.145 per US Dolar. * (ika)