Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kementan Pantau Operasi Pasar dan Harga Kedelai di Jateng

Operasi pasar kedelai di Primkopti Brebes Sengkuyung, Jawa Tengah untuk mendekatkan distribusi kedelai agar dapat menopang perajin tahu tempe yang dalam satu bulan terakhir mengalami permasalahan kenaikan harga. suaratani.com - ist

SuaraTani.com – Brebes| Upaya Kementerian Pertanian (Kementan)  memantau operasi pasar  kedelai di Primkopti Brebes Sengkuyung, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (4/2/2021). 

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyebut bahwa upaya tersebut dilakukan untuk mendekatkan distribusi kedelai agar dapat menopang perajin tahu tempe yang dalam satu bulan terakhir mengalami permasalahan kenaikan harga.

Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi menegaskan upaya jangka pendek dalam  mendorong stabilisasi pasokan dan harga dilakukan dengan mekanisme penyaluran langsung dari importir ke Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) di Pulau Jawa. 

Melanjutkan Gerakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Kedelai yang telah dilakukan di beberapa wilayah Pulau Jawa sebelumnya, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Risfaheri terus mengawal gerakan stabilitas kedelai ini serta memastikan bahwa di semua wilayah, harga yang sampai kepada perajin tahu dan tempe  Rp8.500 per kg.

“Upaya jangka pendek ini,  terus kita kawal agar perajin tahu tempe dapat  berproduksi dan konsumen juga mendapatkan harga tahu tempe tidak terlalu mahal,” ungkap Risfaheri pada saat Gerakan Stabilitas Kedelai di Primkopti Kabupaten Brebes Sengkayung, Jawa Tengah, Kamis (4/2/2021).

Diapun berharap, upaya stabilisasi pasokan dan harga kedelai dengan mekanisme pasokan kedelai langsung dari importir ke perajin tempe tahu melalui Gakoptindo, dapat sama-sama menguntungkan  baik importir, gakoptindo maupun perajin.

“Tentunya  produksi dalam negeri akan terus ditingkatkan. Sehingga akan mengurangi ketergantungan kita dan produksi tahu tempe tidak terganggu fluktuasi harga kedelai impor,” tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan  Ketua PUSKOPTI Jateng, Sutrisno Supriyantoro yang berharap pemerintah  terus melakukan upaya-upaya agar kondisi harga kedelai stabil kembali dan ditindaklanjuti dengan swasembada kedelai.

Sementara itu, perajin Unit Pasar Batang, Endang Sumiyati mengaku sangat senang dengan adanya operasi pasar kedelai. Dia berharap kedelai yang diterima berkualitas baik dengan harga yang lebih murah dibanding harga pasar. 

"Semoga  adanya Gerakan Stabilitas Kedelai ini harga kedelai yang tinggi di pasaran juga ikut turun,” harapnya.

Perajin tempe Kelompok Gandasuli Brebes, Sabar juga berharap harga kedelai kembali stabil, tidak hanya saat adanya gerakan stabilitas kedelai saja, namun akan kembali stabil kedepannya.* (putri)