Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kunjungi Ponpes, Mentan: Mengelola Pertanian Harus Libatkan Tangan Lain

 

Mentan bersama Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kota Bogor, Ecky Awal Mucharam, dan Pimpinan Ponpes Al Ghazaly, KH Mustofa Abdullah, melakukan panen sayuran yang dikembangkan dengan sistem hidroponik. suaratani.com - ist 

SuaraTani.com – Bogor| Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Green House yang dikelola Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ghazali Bogor, Minggu, (21/2/2021).

Mentan bersama Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kota Bogor, Ecky Awal Mucharam, dan Pimpinan Ponpes Al Ghazaly, KH Mustofa Abdullah, melakukan panen bayam yang dikembangkan dengan sistem hidroponik. 

Mentan SYL menyambut baik dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan Ponpes Al Ghazaly dalam memanfaatkan setiap jengkal lahan untuk dioptimalkan sebagai penghasil sumber pangan. 

"Kerja-kerja pertanian itu adalah perintah Nabi dan Tuhan. Ia menembus langit, dan lintas transedenai. Menyediakan pangan sebagai sumber kehidupan adalah sesuatu yang mulia," kata pria yang akrab dipanggil Komandan. 

Karena itu, mengelola pertanian menurutnya tidak bisa dilakukan sendiri. Harus melibatkan tangan-tangan lain. 

"Saya bahagia sekali. Hari ini ditunjukkan bagaimana kerja-kerja kolaboratif itu memang bisa dilakukan dan dampaknya nyata. Pondok Pesantren, legislatif, Pemda dan BI bisa sinergi. Kementan siap support Pak Wali," katanya. 

Di masa pandemi, ketahanan pangan menurutnya adalah hal yang krusial. Karenanya, setiap terjadi kontraksi dan turbulensi pada sektor pertanian, dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi dengan pihak lain. 

"Masing-masing dari kita bisa memainkan peran dengan memanfaatkan setiap jengkal lahan. Karena pertanian bisa dilakukan di depan rumah, bisa dilakukan lingkungan Ponpes dengan konsep urban farming," imbuhnya. 

Kementan memang intens menggandeng berbagai pihak dalam mengembangkan pertanian termasuk pondok pesantren melalui program santri milenial pertanian.

"Indonesia memiliki harapan besar kelak di saat santri nantinya setelah lulus dari pondok memiliki kemampuan sebagai entrepreuner di bidang pertanian dan syukur bisa menjadi job seeker dan job creator," pungkasnya. *