Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Petrokimia Gresik Fasilitasi 300 Penyintas Covid-19 Donorkan Plasma Konvalesen

Seorang penyintas  melakukan donor darah Plasma Konvalesen di Gresik, Senin (8/2/2021). suaratani.com - ist 

SuaraTani.com – Medan| Petrokimia Gresik (PG), perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menggelar "Donor Darah Plasma Konvalesen" di Gresik, Senin (8/2/2021). Sebanyak 300 penyintas Covid-19 mendaftar sebagai pendonor yang terbagi dalam  lima sesi. 

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari program "Plasma BUMN untuk Indonesia", arahan Menteri BUMN Erick Thohir, yang dilaksanakan serentak secara nasional bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).

“Kami mendukung penuh upaya pemerintah dalam memerangi Covid-19 di tanah air. Untuk itu, Petrokimia Gresik mewakili BUMN di wilayah Jawa Timur (Jatim) berkolaborasi dengan PMI Jatim  dalam gerakan donor plasma ini,” ujar Dwi Satriyo, dalam siaran pers yang diterima SuaraTani.com, Senin (8/2/2021).

Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi implementasi salah satu core value AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) yang dimiliki Petrokimia Gresik sebagai perusahaan BUMN.

“Selain menjaga ketahanan pangan nasional, Petrokimia Gresik juga diberi amanah untuk membantu pemerintah dalam memerangi Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan, donor darah yang digelar Petrokimia Gresik mendapat dukungan dan sambutan positif dari berbagai pihak. Ini terbukti dari banyaknya pendonor yang mendaftarkan diri.

Dwi Satriyo berharap, apa yang dilakukan pendonor ini dapat menginspirasi penyintas Covid-19 lainnya untuk mendonorkan plasmanya, sehingga gerakan ini berkelanjutan dan menyebar kepada masyarakat lebih luas lagi.

"Saya mengimbau penyintas lain yang sudah sembuh untuk mendonorkan plasma guna meningkatkan rasio kesembuhan penderita Covid-19. Permintaan plasma sangat tinggi dan tidak sebanding dengan jumlah plasma yang dapat dikumpulkan dari sejumlah penyintas Covid-19, untuk itu ayo berdonor," ajaknya.

Seperti diketahui, plasma konvalesen sangat dibutuhkan khususnya bagi mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat. 

Syarat pendonor antara lain sehat dan prima atau tidak mempunyai penyakit kronik menular melalui darah, penyintas Covid-19 telah dinyatakan sembuh selama minimal 14 hari dan maksimal  tiga bulan, diutamakan laki-laki berusia 18-60 tahun atau wanita tanpa riwayat kehamilan, serta berat badan minimal 54 tahun.

Terakhir, Dwi Satriyo juga mengajak masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan 5M, yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas. Selain itu menjaga kesehatan dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir saat pembukaan di tingkat nasional mengatakan, program ini merupakan konsistensi dari Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN dalam melawan Covid-19.

“Potensi dan sumber daya BUMN sangat besar. Tersebar merata di seluruh provinsi di Indonesia dan harus menjadi garda terdepan dalam tiap kesempatan. Maka dari itu, bekerja sama dengan PMI, program ini diluncurkan untuk menyelamatkan pasien Covid-19,” ujanya.

Dia berharap, semua penyintas yang sudah terinfeksi dan sesuai dengan persyaratan tentunya, mau mendonorkan plasmanya untuk sesama. Kementerian BUMN, kata dia, akan selalu siap membantu dengan semua sumber daya yang dimiliki.

Pendonor di Petrokimia Gresik, Muhammad Salahudin A berharap, upaya yang ia lakukan bisa bermanfaat bagi penyintas Covid-19 yang saat ini berjuang untuk kesembuhan. Ia juga mengajak sesama penyintas yang sudah sembuh untuk segera mendonorkan plasmanya.* (junita sianturi)