Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jamur Ini Bisa Membantu Petani Atasi Serangan Hama Kutu Kebul

Peneliti Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Malang, Yusmani Prayogo, menemukan manfaat jamur untuk mengendalikan hama kutu kebul. suaratani.com-balitbangtan

SuaraTani.com - Medan| Serangan hama dan penyakit pada tanaman sangat merugikan petani. Tidak hanya mengancam gagal panen, hama dan penyakit juga menyebabkan biaya budidaya semakin tinggi karena membutuhkan pestisida.

Namun, petani saat ini memiliki sejumlah alternatif pestisida yang bisa digunakan, tidak hanya mengandalkan pestisida dari proses kimia, tetapi juga dari bahan-bahan yang ada dialam atau nabati.

Peneliti Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Malang, Yusmani Prayogo, menemukan manfaat jamur untuk mengendalikan hama kutu kebul. Jamur ini namanya Aschersonia aleyrodis (A. aleyrodis) yang berpotensi menjadi biopestisida.

Dijelaskan oleh Yusmani, bahwa jamur Aschersonia aleyrodis merupakan salah satu jenis jamur hayati yang dapat menekan perkembang biakan/peledakan populasi hama kutu kebul sebesar 83,84%. Selain itu, jamur ini juga mampu menggagalkan penetasan telur hama kutu kebul hingga 96,78%

“Jamur ini membunuh hama kutu kebul dengan cara menginfeksi sistem pencernaannya. Selain itu, jamur ini juga menginfeksi telur hama kutu kebul, sehingga tidak dapat menetas dan perkembangan serangga menjadi nimfa atau stadium lebih lanjut sangat rendah/kecil," jelasnya, seperti dilansir di laman resmi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan), Kamis (18/3/2021).

Selain itu, Yusmani juga menjelaskan apa itu hama kutu kebul, dengan perihal penyebaran dan dampaknya. Hama kutu kebul atau bahasa latinnya Bemisia tabaci Gennadius (B. tabaci) perkembangbiakannya terjadi dengan cara partenogenesis yaitu tanpa pembuahan, selain itu hama kutu kebul juga menjadi pembawa berbagai jenis virus.

Hama kutu kebul merupakan hama yang mampu merusak pertanaman dengan cepat. Dampak yang diakibatkan oleh serangan hama kutu kebul, pertanaman bisa kehilangan hasil berkisar 50-100%.

Selanjutnya, Yusmani juga menyampaikan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh petani untuk mengendalikan hama kutu kebul sudah banyak diterapkan. Bahkan untuk mengendalikan hama kutu kebul tersebut, ada petani yang menggunakan penggunaan pestisida kimia dengan dosis melampaui anjuran.

“Akibat penggunaan pestisida, populasi baru hama kutu kebul di lapangan bertambah dan semakin sulit dikendalikan. Bahkan akhir-akhir ini hama kutu kebul sangat kebal terhadap sebagian besar formulasi pestisida kimia. Oleh karena itu, untuk menekan terjadinya resistensi yang berkepanjangan, sebaiknya pengendalian menggunakan agens hayati” paparnya. *(Putri)