Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kesulitan Air Bersih, Warga Dusun Tenang Menanti Butuh Bantuan Dermawan

Mushola di Dusun Tenang Menanti yang kondisinya tidak terawat akibat warga yang jarang memanfaatkan musola untuk beribadah karena keterbatasan air bersih untuk wudhu. suaratani.com-ist

SuaraTani.com - Medan| Hingga kini masih ada  warga  di pelosok negeri yang sulit mendapatkan air bersih, seperti yang dirasakan  Warga Dusun-V Tenang Menanti, Desa Garunggang Kecamatan  Kuala Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Hal ini membuktikan bahwa distribusi air minum di negeri ini belum lah merata. 

Selama berpuluh tahun, 178 jiwa warga yang mendiami lahan yang berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Leuser ini, amat kesulitan mendapatkan air bersih. 

Untuk mengharapkan sumur gali, membutuhkan kesabaran dalam menggali tanah yang kuning berbatu, untuk menggunakan sumur bor butuh ratusan meter kedalamannya dan sulit karena berbatu padas. 

Untuk mengatasi kesulitan air ini, para warga Dusun Tenang Menanti menumpang saluran air ke desa tetangga, Desa Bunga Rinte. Namun jalur pipa air yang telah rusak dan bak penampung air yang ada tidak berfungsi lagi. 

Pipa ini telah lama tidak lagi dialiri air yang berasal dari Dusun Bunga Rinte berjarak 1500 meter dari Dusun-V Tenang Menanti disebabkan kebutuhan air untuk masyarakat di di Dusun Bunga Rinte sendiri tidak mencukupi dan sering tidak mengalir.

Selama itu pula warga harus mencari sumber mata air lainnya. Dan tak jauh dari pemukiman warga, terdapat dua mata air yang cukup berlimpah. Hanya saja, untuk  menuju ke lokasi sumber mata air itu cukup ekstrem. Berjarak 1.500 m – 1.800  m dari pusat desa dan berada di jurang dengan kedalaman lebih 100 m, dengan kemiringan tebing jurang sekitar 70-85 derajat. 

Hal ini menjadi tantangan berat bagi warga dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, mereka harus berjalan kaki ke lokasi serta menurunin tebing jurang yang beresiko akan keselamatan. 

Selain berdampak pada pemenuhan kebutuhan air warga, air ini juga berdampak pada aqidah warganya, yang dari 50 KK, 80% nya adalah muslim. Mushola Al-Ihsan salah satu saksi  sulitnya air di dusun ini.  Muslim disana menjadi jarang ke mushola akibat  sulitnya mendapatkan air bersih yang layak untuk berwudhu.

Staf program ACT Sumut, Ilham Moehammad, mengatakan pihaknya akan membuka donasi baik secara online mau pun offline. 

“Ada 63 jiwa lansia di dusun ini, yang terpaksa meninggalkan mushola karena tidak ada air di Mushola. Sudah dipastikan para lansia ini tidak mungkin juga mengambil air wudhu di bawah jurang dengan kedalaman 100 m itu,” ujar Ilham dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/3/2021). 

Sepinya jama’ah untuk bisa menunaikan ibadah sholat di Musola Al Ihsan Dusun Tenang Menanti ini, menurut Ilham mengakibatkan mushola pun tidak terawatt. Beberapa bagian dari bangunan mushola  rusak dimakan waktu. 

Kepala Dusun, Dusun-V Tenang Menanti Misdiono Perangin-angin mengajak para dermawan Indonesia untuk turut peduli dengan kondisi warganya saat ini. Harapannya para dermawan dapat memberikan sedikit bantuannya untuk mereka di sana. 

“Sudah lama warga Dusun Tenang Menanti ini bersabar dalam menantikan uluran tangan para dermawan,” harapnya.  * (ika/ril)