Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Masuki Purnabakti, Dahler Lubis: Saya Titipkan Pembangunan Pertanian Ini Padamu!

Kepala Dinas TPH Sumut Ir Dahler Lubis MMA. suaratani.com - junita sianturi

SuaraTani.com – Medan| Hari ini (Rabu-red), adalah terakhir dia menjalankan tugasnya sebagai orang nomor satu di lingkungan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Lebih dari separuh hidupnya telah diabdikan bagi Negara khususnya Sumatera Utara pada pembangunan sektor pertanian. 

Dialah Ir Dahler Lubis MMA, yang meniti karirnya dari awal sebagai pegawai honorer di Kabupaten Nias hingga menjabat sebagai Kepala Dinas TPH Sumut. Dan, akan  memasuki masa pensiun tepat pada tanggal 1 April 2021. 

“Mulai besok, (Kamis-red), saya tidak lagi bertugas. Saya sudah memasuki masa purnabakti (pensiun).” kata Dahler kepada wartawan, Selasa sore (30/3/2021), di ruang kerjanya, Jalan Jenderal AH Nasution, Medan.

Pria kelahiran 23 Maret 1961, di Pagarantonga Kabupaten Mandailing Natal (Madina) ini terlihat sangat siap memasuki masa pensiun meski diakuinya, masih banyak yang ingin dilakukannnya untuk memajukan pertanian.

"Banyak program pekerjaan yang belum terselesaikan, tapi mudah-mudahan bisa dilanjutkan oleh pengganti saya. Siapa pun orangnya, demi peningkatan kesejahteraan petani kita saya titipkan pembangunan pertanian ini di tangannya," ungkapnya.

Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) tahun 1986 ini sangat berterimakasih kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang telah mempercayakan pembangunan pertanian di bawah kepemimpinannya selama lebih kuang dua tahun, tepatnya sejak 7 Mei 2019 sebagai Kepala Dinas TPH Sumut. 

Adapun terobosan yang telah dilakukannya dari sisi tanaman pangan strategis, khususnya padi. Memiliki luas panen 388.591 hektare, petani Sumut mampu menghasilkan 2.040.500 ton Gabah Kering Giling (GKG), setara 1.164.435 ton beras. 

Data itu berdasarkan rilis dari  Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Maret 2021 dengan menggunakan metode penghitungan produksi padi dengan sistem Kerangka Sampel Area. 

Pencapaian itu semakin tinggi lagi bila penghitungannya menggunakan  Sistem Informasi Tanaman Pangan (SIM-TP), yakni mencapai 4.200.112 ton GKG atau setara 2.479.383 ton beras dari kebutuhan beras Sumut sekira 1.957.882 ton. 

Begitu juga tanaman jagung, pada tahun 2020, petani di Sumut mampu menghasilkan 1,965 juta ton dari luas panen sekira 300 ribu hektare yang tersebar di berbagai sentra produksi jagung seperti Kabupaten Karo, Dairi, Simalungun, Deliserdang, Langkat, dan Humbang Hasundutan. 

Dari jumlah panen tersebut, sekira 1,7 juta ton diserap sembilan perusahaan pakan ternak di wilayah Sumut. Prestasi lainnya yakni pada tanaman hortikultura, seperti cabai merah dan bawang merah. Cabai merah misalnya, hasil panen petani pada tahun 2020 mencapai 190 ribu ton, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut yang berkisar 140 ribu ton per tahun. Sisanya, dikirim ke berbagai provinsi, salah satunya Riau. 

Begitu juga dengan produksi bawang merah Sumut. Di tahun 2020, hasil panen petani bawang merah di 18 kabupaten/kota di wilayah Sumut mencapai 26.000 ton dari kebutuhan masyarakat yang mencapai 43.000 ton. Jumlah tersebut meningkat sebesar 69% dari tahun sebelumnya yang berkisar 18.072 ton. 

“Ditargetkan, pada tahun 2021, kebutuhan bawang merah masyarakat Sumut akan bisa dipenuhi para petani setempat dengan beragam upaya yang dilakukan pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut,” terangnya. 

Untuk mencapai target tersebut,  upaya yang dilakukannya adalah menggelontorkan bantuan stimulus ekonomi yang bersumber dari dana Refocusing APBD Sumut tahun 2020 berupa benih bawang merah, cabai merah dan jagung berikut sarana produksi pertaniannya. 

Untuk bawang merah, bantuan dialokasikan ke areal seluas 192 hektare di 22 kabupaten/kota, 422 hektare cabai merah di 22 kabupaten/kota dan 17.200 hektare jagung di 26 kabupaten/kota.

Sederet prestasi itu yang mendorongnya dipercaya Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah, mengemban amanah menjadi Pjs Bupati Madina meski hanya selama 70 hari, saat bupati definitif menjalani cuti karena ikut bertarung dalam pilkada serentak pada Desember 2020 lalu. 

Di tanah kelahirannya tersebut, Dahler langsung berbaur bersama masyarakat saat hari pertamanya bertugas. Bukan untuk mencari simpati, lebih dari itu, berupaya menunaikan amanah yang telah diberikan kepadanya.

"Jabatan yang saudara emban adalah amanah, jangan khianati amanah itu," ucap Dahler menirukan pesan Gubsu Edy yang selalu terngiang di benaknya saat menjalankan tugas tersebut.

Dari Tenaga Honorer

Bapak dari tiga putri dan seorang putra ini memang bukan sosok pejabat karbitan. Merintis karir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari tenaga honorer Penyuluh Pertanian spesialis tanaman pangan di Kantor Bimas Kabupaten Nias. 

Dahler telah membuktikan dedikasi sekaligus loyalitasnya sebagai seorang abdi negara. Sempat enam bulan berstatus sebagai tenaga honorer untuk menyukseskan Program Maduma (Martangiang Dungi Mangula, artinya berdoa setelah itu bekerja), ia kemudian diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan akhirnya menjadi ASN.  

Dua tahun berselang, ia menjabat sebagai Kepala Kantor Sekretaris Bimas Kabupaten Nias. Selama 10 tahun Dahler menjabat. Kemudian dia dipercaya menjadi Kepala Bagian Tata Usaha pada Satuan Pembina Bimas Provinsi Sumut di Kota Medan. 

Saat institusi Bimas dilebur, ia dipercaya menjabat sebagai Kabid Konsumsi Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sumut hingga akhirnya menjadi Sekretaris BKP Sumut selama 12 tahun.

Karirnya semakin melejit saat dipercaya Gubernur Sumut saat itu, HT Erry Nuradi, sebagai Plt Kepala BKP Sumut pada Oktober 2016. Posisinya juga tidak goyah ketika terjadi 'merger' di dua institusi jajaran Pemprovsu, yakni BKP Sumut dan Dinas Peternakan dengan nama sesuai nomenklatur, 'Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara'. 

Bahkan,  awal Januari 2017, Dahler ditunjuk menjadi Sekretaris sekaligus Plt di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru itu. 

Tiga bulan berselang, tepatnya pada Maret 2017, dalam Uji Kompetensi Seleksi Terbuka Lelang Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Panitia Seleksi merekomendasikan namanya untuk menduduki jabatan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provsu. 

Di era kepemimpinan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah, ia dipercaya menduduki posisi Kepala Dinas TPH Sumut. Kini,  Dahler Lubis resmi melepas status ASN aktif-nya untuk kembali menjadi masyarakat biasa. Namun, kinerjanya turut mewarnai sektor pertanian dalam upaya mewujudkan 'Sumut Bermartabat'. Terimakasih pejuang pertanian! * (junita sianturi)