Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Panen Bawang Merah, Petani Gunung Meriah Gembira Harga Jual Tinggi

Para petani bawang merah bersama Kabid Hortikultura Dinas TPH Sumut Bahruddin Siregar (kemeja hijau),  Dinas Pertanian Deliserdang, Kepala Desa, serta Babinsa melakukan panen perdana bawnag merah bantuan Covid-19 dari Pemprov Sumut tahun 2020. suaratani.com - junita sianturi

SuaraTani.com – Gunung Meriah| Keceriaan terpancar di wajah para petani saat rombongan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara (Sumut) serta Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang hadir di area panenan bawang merah milik petani di Desa Gunung Sinembah, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deliserdang, Rabu (10/3/2021).

Betapa tidak, benih bawang bantuan stimulus APBD Provinsi Sumut tahun 2020, yang diberikan 28 Desember 2020, telah memberikan hasil  maksimal. Tidak hanya produksi yang bagus, tapi harga jual bawang merah di tingkat petani juga tinggi.

“Saat ini harga jual bawang merah kering berkisar Rp18.000 – Rp20.000 per kg, di tingkat petani. Sebelumnya, hanya berkisar Rp12.000 - 15.000 per kg,” kata Pendi Girsang, petani bawang merah yang mendapat bantuan stimulus Covid-19 dari Pemeprov Sumut.

Panen perdana tahun 2021 yang dikembangkan  Pendi, merupakan salah satu lokasi yang dikunjungi rombongan dari Dinas TPH Sumut dan Deliserdang. Rombongan tersebut terdiri dari Kabid Hortikultura Dinas TPH Sumut Bahruddin Siregar yang didampingi Kasi Sayuran dan Buah, Adri Hairi Nasution. Kemudian, Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian Deliserdang Repelita Silalahi.

Selain itu, hadir juga Sekretaris Kecamatan Gunung Meriah, Kepala Desa Gunung Sinembah, Sekretaris Desa (Sekdes), Babinsa dan petani bawang merah lainnya dari desa tersebut.

Pendi yang merupakan anggota Kelompok Tani Melati,  menanam bawang merah seluas tiga hektare dan mendapat bantuan selain bibit, juga pupuk. Dia  berharap, bantuan serupa juga diberikan untuk penanaman selanjutnya, mengingat sulitnya mereka memperoleh bibit bawang merah.  

“Untuk membeli bibit bawang merah jauh, harus ke Jawa dan harganya juga mahal. Karena itu, kami berharap pemerintah melalui dinas terkait bisa memberikan lagi bantuan serupa. Selain itu, kami juga berharap pemerintah dapat memberikan bantuan cultivator untuk kelompok tani kami. Sehingga proses pengolahan lahan dapat dengan mudah kami lakukan,” kata Pendi.

Sekdes Gunung Sinembah, Saut Saragih mengatakan, di Desa Gunung Sinembah ada tiga hektare luas penanaman bawang merah yang dilakukan petani. 

“Untuk bawang merah, merupakan salah satu komoditas andalan di desa kami ini meskipun harganya selama ini tidak terlalu mendukung petani. Baru kali inilah harga jual bawang merah bagus, petani pun senang,” kata dia.

Pendi Girsang, petani bawang merah di Desa Gunung Sinembah, Kecamatan Gunung Meriah. suaratani.com - junita sianturi 

Kepala Desa Gunung Sinembang, Julianson Saragih mengatakan, pengembangan bawang merah di desa mereka sudah lama dilakukan, namun sempat berhenti dan petani beralih ke tanaman keras, seperti kakao, dan karet.

“Untuk sekarang ini, kita akan memperluas area penanaman bawang merah di desa ini. Apalagi, pemerintah telah memberikan bantuan bangsal untuk pengeringan atau penjemuran bawang merah. Kemudian, transportasi roda tiga untuk mengangkut saprodi dan hasil panen ke kelompok tani,” terangnya.

Dikatakan Julianson, yang menjadi kendala dalam pengembangan bawang merah selama ini, adalah harga pasar yang cenderung rendah. Selama ini, harga jual petani berkisar Rp10.000 – Rp15.000 per kg untuk bawang merah kering.

“Baru inilah harga lumayan bagus. Karena itu kami berharap, pemerintah membuat harga patokan untuk komoditas bawang merah sehingga petani tidak dirugikan,” kata Julianson.

Dikatakannya, rata-rata produksi bawang merah setahun di Desa Gunung Sinembah berkisar 15 ton per hektare dan dalam setahun paling bisa tanam tiga kali setahun. Selanjutnya, petani memilih menanam jagung atau pun padi. 

Kabid Hortikultura Dinas TPH Sumut, Bahruddin Siregar mengatakan, Pemprovsu melaui Dinas TPH Sumut memberikan bantuan bangsal, transportasi roda tiga, bibit bawang merah, pupuk organik dan NPK Phonska. 

“Itu APBD Sumut Tahun 2020. Kita berharap, bantuan yang diberikan dapat digunakan sebaik-baiknya untuk pengembangan bawang merah,” jelas Bahruddin.  * (junita sianturi)