Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sebanyak 7,8 Ton Cempedak Beku Sumut Diekspor ke Malaysia

Petugas Karantina Pertanian Belawan melakukan serangkaian tindakan karantina sesuai persyaratan negara tujuan terhadap buah cempedak beku sebelum diekspor  CV RBB ke Malaysia, Kamis (18/3/2021). suaratani.com - ist

SuaraTani.com – Belawan| Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Belawan mengapresiasi pelaku usaha asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di sub sektor hortikultura, khususnya buah cempedak  yang telah berhasil kembali menembus pasar ekspor.

“Dari data IQFAST Karantina Pertanian Belawan, tidak ada ekspor cempedak pada tahun 2020. Namun, tahun  2021 ekspor cempedak mencapai 7,8 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp147 juta ke Negara tujuan Malaysia,” kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/3/2021) di Belawan.

Yusmanto mengatakan, ekspor komoditas yang sama pernah dilakukan pada 2019 sebanyak 45,5 ton dengan nilai Rp637 juta ke Negara Malaysia.

“Semoga dengan awal yang baik pada tahun ini, ekspor cempedak dapat meningkat atau minimal sama dengan tahun 2019," ucap Yusmanto.

Selama ini, kata Yusmanto, cempedak Sumut dengan rasa  manis legit dan aromanya wangi yang khas, serta memiliki banyak manfaat untuk kesehatan ini digemari pasar domestik dan pasar Malaysia.

Dikatakannya, buah cempedak yang diekspor oleh CV RBB pertama kalinya ini, dikemas dalam plastik dengan bentuk beku dan telah melalui serangkaian tindakan karantina sesuai persyaratan negara tujuan.

Yusmanto juga mengatakan, tidak hanya cempedak namun untuk seluruh komoditas pertanian unggulan ekspor asal Sumut, pihaknya secara rutin memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, SPS Measure. 

"Harapannya, komoditas yang diekspor memiliki tingkat keberterimaan yang tinggi di negara tujuan, tidak ada yang ditolak," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyebutkan, sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk mengawal upaya peningkatan produk pertanian maka terbukanya kembali akses pasar ekspor ini patut diapresiasi.

Sebagai informasi, dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan, kinerja ekspor sektor pertanian bulan Januari tahun 2021 meningkat sebesar 13,91% dibandingkan periode Januari 2020 (YoY).

"Semangat gerakan tiga kali lipat ekspor atau Gratieks akan terus kami dorong. Harapannya tentu juga akan memberi nilai tambah dan  berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani," tukas Jamil. * (junita sianturi)