SuaraTani.com – Bantul| Siang itu langit begitu cerah ketika bus rombongan media dari berbagai daerah di Indonesia bersama tim PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) (Persero) memasuki area Bukit Dermo, Selopamioro, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Rabu (17/3/2021).
Udaranya yang sejuk dan suasana yang tenang menjadi magnet bagi pengunjung untuk berlama-lama di desa yang dikelilingi pertanian tersebut. Apalagi pengunjung akan dimanja oleh keramahtamahan para pelayan Mini Café Gubuk Dermo yang dilengkapi dengan etalase beragam produk hilir sektor pertanian hasil kerajinan masyarakat sekitar.
Ya, di etalase yang terbuat dari kayu berukuran sedang tersebut dipajang beberapa aneka produk hasil kerajinan masyarakat seperti berambang (bawang) goreng, tiwul instan, menggleng, keripik kenikir, keripik tempe, keripik pare, dan telang kering.
“Ini semua adalah produk-produk masyarakat Selopamioro yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani,” ucap Dosen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gajah Mada (UGM), Joko Nugroho Wahyu Kariyadi, kepada wartawan, Rabu (17/3/2021)
Keberadaan FTP di lokasi tersebut, adalah sebagai pendampingan kepada UMKM pangan lokal, yang telah berjalan sejak tahun 2018 lalu.
“Kami mewakili UGM berterimakasih kepada PT KBI atas kerjasama ini. Kerjasama ini sebetulnya sudah berlangsung sejak 2018 dan lokasinya berpindah-pindah. Di tahun pertama kita fokus pada integrated farming system, dari program pengembangan kandang ternak terpadu. Dan Alhamdulillah, PT KBI mendapatkan penghargaan di tingkat nasional dengan program-program kerja sama produktif ini,” ujar Ketua Departemen Teknik dan Biosistem FTP UGM Prof Lilik Sutiarso, yang turut hadir di lokasi tersebut.
Saat ini kata Prof Lilik, kerjasama di Selopamioro lebih fokus pada pendampingan UMKM pangan lokal.
Serahkan Bantuan
Kunjungan PT KBI bersama para awak media tidak hanya sekedar melihat hasil karya para perajin setempat tapi juga memberi bantuan kepada para UMKM yang begitu semangat dalam memproduksi produk-produk pangan di tengah wabah pandemi Covid-19.
Sebagaimana diketahui, akibat Covid-19, sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang paling terdampak. Alasan itulah yang membuat KBI berkomitmen untuk turut mendukung pengembangan UMKM, khususnya dalam upaya mitigasi pasca covid-19.
Salah satu support yang diberikan adalah menyerahkan delapan unit bantuan mesin pengolahan hasil pertanian bagi Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani di Bukit Dermo, Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Bantuan berupa mesin dan peralatan tepat guna tersebut, yakni mesin iris tempe, mesin spinner, mesin kupas kedelai, mesin iris pisang, mesin penepung singkong, mesin pengering, timbangan digital, dan thermogun untuk mengukur suhu permukaan bahan pangan.
Bantuan peralatan pengolahan pangan tersebut diserahkan Direktur Utama (Dirut) KBI Fajar Wibhiyadi kepada masing-masing pelaku usaha yang disaksikan Lurah Selopamioro, Sugeng, Ketua Departemen Teknik dan Biosistem FTP UGM Prof Dr Ir Lilik Sutiarso, perwakilan Kapenawon Imogiri, Haryadi, dan Ketua Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis Nawungan, Dayat.
KBI sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kata Fajar, tidak hanya melihat sebagai suatu hal tentang profit oriented saja, tapi bagaimana juga berkontribusi untuk negeri dan masyarakat.
“Kami sampaikan bahwa salah satu kegiatan yang kami lakukan dengan konsep 3P yaitu planet, people dan juga profit. Yang kami lakukan saat ini di Selopamioro adalah bagaimana kami juga ingin berkontribusi dalam hal people, yaitu kepada masyarakat yang ada di negara kita tercinta Indonesia,” ujar Fajar di Mini Cafe Gubuk Dermo, Bukit Dermo, Bantul, Yogyakarta.
Selain terkait dengan planet, lanjut Fajar, karena berbicara tentang ekosistem tumbuhan dan sebagainya maka KBI ingin melakukan sesuatu yang disebut sebagai kreatif.
"Harapannya, apabila ini berjalan baik Insyaallah hal ini bisa juga membawakan konsep sistem resi gudang yang memang sangat baik untuk masyarakat petani dan sebagainya,” ujar Fajar.
Fajar juga berterimakasih kepada Departemen Pertanian UGM yang beberapa tahun telah ini melakukan kerjasama dengan PT KBI. Kerjasama ini sangat penting untuk kemajuan perekonomian masyarakat sekitar.
“Kami ingin adanya suatu kesinambungan, adanya pendampingan, adanya monitoring sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat meningkat. Hal-hal seperti ini yang Insyaallah kalau bapak ibu ada yang menarik di daerah untuk kita lakukan yang sama. Terima kasih banyak atas dukungannya. Apabila ada suatu informasi masukan saran atau apapun kami dengan senang hati,” ucap Fajar.
Sementara itu, Lurah Selopamiro Kapanewon Imogiri Bantul, Sugeng, menyambut baik adanya program pendampingan Pengolahan Pangan Lokal untuk warga Desa Selopamioro. Hal ini membawa berita positif bagi pengusaha UMKM pengolahan pangan untuk lebih meningkatkan kapasitas produksinya.
Dikatakannya, selain aspek kuantitas, saat ini masyarakat juga memperhatikan kualitas produk dan keamanan pangan.
"Harapannya juga akan berlanjut sampai dengan pengembangan wisata kuliner di Gubug Dermo yang saat ini sedang mulai ramai," kata Sugeng.
Ketua Departemen Teknik dan Biosistem FTP UGM Prof Lilik Sutiarso mengatakan, setelah pemberian ataupun pendampingan yang mereka lakukan ke UMKM yang ada di Selopamioro, pihaknya ingin ke depan masyarakat lebih peduli pada penanganan atau pengolahan pangan sehat.
“Jadi ini salah satu target kami untuk memberdayakan masyarakat atau UMKM di Selopamioro. Mungkin kami juga sampaikan informasi bahwa Bukit Darmo ini akan menjadi program premium Kabupaten Bantul. Kami diminta untuk mendesain, mengisi kontennya. Harapan kami bahwa ini akan menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Bantul,” jelasnya.
Pihaknya juga berharap, kawasan wisata Bukit Dermo melejit sebagai tujuan wisata di Indonesia. Ini tidak terlepas dari dukungan PT KBI membina Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nawungan, yang berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat. * (junita sianturi)