Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Februari, Ekspor Kopi Lewat Belawan Turun, Jadi 4.571.208 Kg

Ilustrasi. Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi di lokasi penjemuran kopi. Realisasi volume ekspor kopi melalui Pelabuhan Internasional Belawan pada  Februari 2021 mengalami penurunan sebesar 377.668 kilogram (kg) dibandingkan Januari 2021. suaratani.com - ist

SuaraTani.com-Medan| Realisasi volume ekspor kopi melalui Pelabuhan Internasional Belawan pada  Februari 2021 mengalami penurunan sebesar 377.668 kilogram (kg) dibandingkan Januari 2021. Atau dari 4.948.876 kg menjadi 4.571.208 kg. 

Hal ini berdasarkan data yang diolah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumatera Utara (Sumut).

“Tetapi jika dilihat dari nilai ekspor justeru mengalami peningkatan, dari US$19.691.788 di bulan Januari, menjadi US$20.505.571 di bulan  Februari,” ujar Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut Saidul Alam, Senin (12/4/2021).

Saidul menyebutkan, penurunan volume terbesar terlihat untuk kopi jenis robusta. Di bulan Februari, volume ekspor hanya tercatat sebanyak 41.400 kg, padahal di bulan Januari, jenis robusta bisa diekspor hingga 425.400 kg. Penurunan volume ini berpengaruh pada penurunan nilai ekspor. 

Untuk jenis kopi arabica juga tercatat mengalami penurunan volume, dari 4.448.760 kg di bulan Januari menjadi 4.371.288 pada Februari. Tetapi dari sisi nilai justeru mengalami peningkatan dari US$17.987.505 menjadi US$18.036.135.

“Peningkatan terbesar baik dari sisi volume dan nilai justeru terlihat untuk kopi di luar jenis robusta dan arabica. Yakni dari 74.716 kg  senilai US$1.252.683 di Januari, menjadi 158.520 kg dengan nilai US$2.402.885 di bulan Februari,” kata Saidul. 

Ditambahkannya, jika dibandingkan dengan  tahun lalu, maka volume ekspor kopi di bulan Februari 2021, volume ekspor kopi juga mengalami penurunan sebanyak 336.437 kg. Karena di Februari 2020 lalu, volume ekspor kopi tercatat sebanyak 4.907.645 kg.

“Sedangkan  kalau dilihat dari nilainya, terjadi penurunan yang cukup besar yakni US$3.641.705,” tambahnya. 

Jika dilihat dari negara tujuan ekspor,  Amerika Serikat kata dia, masih menduduki posisi yang sama seperti di tahun lalu, yakni peringkat pertama dengan volume kopi sebanyak 4.262.700 kg dengan nilai US$17.330798. Sementara diperingkat kedua terjadi pergeseran dari Jerman ke Belgia yang tercatat membeli kopi sebanyak 1.171.200 kg dengan nilai US$4.988.244.

“Sedangkan Jerman bergeser ke peringkat ke 4 setelah Jepang, dengan volume kopi sebanyak 492.900 kg senilai US$1.687.354,” tutupnya. * (ika)