SuaraTani.com-Medan| Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada Februari 2021 mengalami penurunan sebesar 7,49% dibandingkan bulan Januari 2021, yaitu dari US$799,21 juta menjadi US$739,34 juta.
Tetapi, bila dibandingkan dengan bulan Februari 2020 (year on year), ekspor di Sumut mengalami kenaikan sebesar 8,09%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi mengatakan, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar di Sumut pada Februari 2021 terhadap Januari 2021 adalah golongan karet dan barang dari karet sebesar US$17,39 juta atau 13,47%. Disusul golongan berbagai produk kimia naik sebesar US$11,64 juta atau 13,56%.
“Sementara lemak dan minyak hewan/nabati mengalami penurunan ekspor terbesar pada 10 golongan barang utama yaitu turun sebesar US$114,53 juta atau -32,63% diikuti tembakau turun sebesar US$5,28 juta atau -21,31%," ujar Syech Suhaimi ketika dihubungi Selasa (13/4/2021).
Syech menjelaskan, untuk negara tujuan ekspor pada periode Februari 2021, paling banyak ke Amerika Serikat yaitu US$117,59 juta diikuti Tiongkok sebesar US$94,21juta dan Jepang sebesar US$48,57 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,21%.
Sedangkan menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada Februari 2021, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$256,72 atau 34,72%.
Sementara untuk nilai impor melalui Sumut pada bulan Februari 2021 atas dasar CIF (cost, insurance & freight), menurut Syech justeru mengalami kenaikan sebesar US$425,90 juta atau naik sebesar 32,06% dibandingkan bulan Januari 2021 yang mencapai US$322,50 juta.
Bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan juga sebesar 33,98%. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Februari 2021 dibanding Januari 2021, barang modal naik sebesar 24,58%, bahan baku/penolong naik sebesar 41,71% dan barang konsumsi turun sebesar 22,44%.
“Kalau dilihat asal negara, maka di bulan Februari 2021, impor terbesar berasal dari Tiongkok yaitu US$103,73 juta dengan perannya mencapai 24,36 persen dari total impor Sumut, diikuti Malaysia sebesar US$41,05 juta atau 9,64% dan Amerika Serikat sebesar US$36,53 juta atau 8,58%," tutupnya. * (ika)