Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Perayaan Jumat Agung, Polres Taput dan Kodim Perketat Keamanaan Gereja

Anggota Polres Taput,  TNI dibantu Ormas Taput melaksanakan pengamanan ibadah Jumat Agung di HKBP Pearaja Tarutung, Jumat (2/4/2021). suaratani.com - darwin nainggolan

SuaraTani.com – Taput| Ibadah perayaan Jumat Agung yang dilaksanakan  di masing-masing gereja di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berjalan aman dan lancar. Polres Taput  bersama Kodim 0210/TU dibantu organisasi masyarakat (Ormas) memperketat pengamanan gereja saat melaksanakan acara ibadah Jumat, (2/4/2021).

Kapolres Taput, AKBP Muhamnad Saleh melalui Kasubbag Humas Aiptu W Baringbing menjelaskan, pengetatan pengamanan ibadah perayaan Jumat Agung ini dilaksanakan, mengingat terjadinya aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makasar oleh kelompok  teroris pada 28 Maret 2021 lalu. Hal itu ditambah lagi dengan juga aksi nekat seorang perempuan yang yang memasuki Mabes Polri .

“Atas hal tersebut, kita tidak mau kecolongan sehingga Polres dan TNI dari Kodim 0210 /TU secara bersama-sama mengamankan setiap kegiatan ibadah yang dilaksanakan di setiap gereja di Taput. Kita pastikan bahwa ibadah di gereja aman dari gerakan terselubung kelompok teroris,” ujar Walpon kepada wartawan, Jumat (2/4/2021).

Dikatakannya, sebelum aksi teroris di Makasar dan Mabes Polri terjadi, pihaknya sudah tetap melakukan pengamanan sebelumnya. Setiap gereja, kata dia, saat ada acara kebaktian, selalu ditempatkan dua orang anggota dan  saat ini ditambah menjadi empat orang. Sehingga dipastikan aman. 

“Sebelum acara kebaktian  dimulai, anggota kita  melakukan strelisasi di dalam gereja untuk memastikan tidak ada benda-benda yang mencurigakan,” tegas Walpon.

Jumlah personil Polri yang ditugaskan khusus untuk pengamanan ibadah Jumat Agung ini,  dari Polres sebanyak 71 personil ditambah dari masing-masing Polsek sebanyak 10 Polsek sejajaran dibantu dari TNI dari Kodim 0210/TU. 

“Jumlah pengamanan di masing-masing gereja kita buatkan berbeda-beda. Khusus di gereja di daerah perkotaan dan jumlah jemaatnya besar, kita tempatkan empat anggota Polri di tambah dua dari TNI. Sedangkan di daerah yang jumlah jemaatnya tidak begitu banyak, cukup dua  personil saja,” terangnya. 

Walpon mengatgakan, selain pengamanan di gereja, tim inteligen juga bekerja untuk  mencari informasi  manakala ada orang asing yang muncul di wilayah Taput agar di pantau pergerakannya. 

Anggota yang bertugas di lapangan juga tetap mengimbau kepada warga jemaat gereja agar tetap mengikuti protokol kesehatan dengan  5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. 

“Hingga acara ibadah selesai, anggota kita tetap  berada di lokasi pengamanan,  dan tidak boleh ada yang meninggalkan tempat. Itu sudah menjadi SOP yang kita terapkan dalam pelaksaan tugas,” jelas Walpon Baringbing.* (darwin nainggolan)